![]() |
Logo Sensus Pertanian |
Sensus yang dilaksanakan tahun ini untuk menghadapi tantangan dari masyarakat yang enggan memberikan data sebenarnya akibat adanya kesalahan persepsi.
“Ada persepsi sebagian masyarakat bahwa pendataan ini (ST2013) terkait dengan bantuan atau pajak. Sehingga masyarakat enggan memberikan informasi yang sebenarnya.
Karena itulah sangat penting untuk terus mengkampanyekan tujuan utama program ini. Termasuk melalui sosialisasi hari ini, “ ujar Kepala BPS Lamongan Lutfin Fana saat Sosialisasi ST2013, Selasa (2/4/2013) di Ruang Sabha Nirbawa.
Menurut Lutfin banyaknya jumlah petugas yang dilibatkan agar memperoleh informasi yang benar sehingga mendukung perencanaan pembangunan bidang pertanian yang tepat sasaran.
ST2013 ini sendiri akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei hingga 31 Mei 2013. Dan akan mendata seluruh usaha pertanian di subsektor pangan holtikutura, perkebunan, peternakan, perikanan juga perikanan. Baik pada rumah tangga, perusahaan, pesantren/seminari, lembaga permasyarakatan bahkan juga pada barak militer dan kelompok usaha bersama.
“Di Kabupaten Lamongan, sensus ini akan dilaksanakan oleh sebuah tim yang beranggotakan empat orang. Yakni terdiri dari satu orang koordinator tim dan tiga orang pencacah lapangan. Demikian diungkapkan oleh Kepala BPS Lamongan Lutfin Fana. Secara keseluruhan ST2013 di Lamongan akan dilakukan oleh 389 tim yang berisi sebanyak 1.556 orang petugas.
Dalam sosialisasi sensus sepuluh tahunan yang sudah berjalan sejak tahun 1963 ini dihadiri camat, kelompok lumbung pangan, kelompok tani, ternak dan perikanan serta kepala dinas terkait dan dibuka Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi.
Dikatakan, sensus ini sangat penting karena datanya akan dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan. Terutama di sektor pertanian, karena sektor ini adalah sektor penting di Kabupaten Lamongan.
”Karena itu sensus ini harus disukseskan, disosialisasikan, dan diinformasikan, ”tegasnya.
Sehubungan dengan pelaksanaan sensus yang bersamaan dengan diadakannya pilkades di beberapa daerah di Lamongan, Yuhronur Efendi menegaskan tidak ada keterpengaruhan apapun karena tidak ada hubungannya antara sensus dan pilkades.
Makanya tidak boleh ada titipan muatan pilkades kepada petugas sensus. Kontribusi sektor pertanian dan subsektornya di Lamongan mencapai 41,85 persen. Sebanayak 25,14 persennya berasal dari sub sektor tanaman bahan makanan dan 14,31 persen dari sub sektor perikanan serta sisanya adalah sub sektor kehutanan, perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya. (Surya)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami