Kabarlamongan.com: Lamongan- Nahas dialami, Edy Suyatno (28) bapak muda beranak satu asal Desa Randegan, Kecamatan Magersari Mojokerto. Meski diakui sudah beberapakali mencuri dengan sasaran kotak amal masjid, namun Sabtu (27/4/2013) siang hari ini sedang apes. Ia tertangkap basah saat mencuri uang di kotak amal musala Al-Kautsar di jalan Soemargo Lamongan.
Kejadiannya, Sabtu siang tadi pelaku hampir setengah jam keliling wilayah kota Lamongan untuk mencari sasaran pencurian di masjid maupun musala. Sebelum ke tempat sasaran, pelaku sempat mampir ke Pasar Ikan Lamongan.
Setelah dari Pasar Ikan, dengan mengendarai sepeda motor Honda Kharisma nopol S 6974 SB, pelaku keliling dari jalan Laras liris , Lamongrejo, Sunan Drajad, dan menuju jalan Soemargo.
Sepanjang jalan Laras liris, Lamongrejo dan Sunan Drajad pelaku tidak berhasil menemukan tempat sasaran pencurian. Kemudian berlanjut ke jalan Soemargo dan sepedanya diparkir di sebelah musala Al-Kautsar.
Merasa aman, pelaku langsung menuju tempat kota amal yang tergembok rapat. Dasar sudah terbiasa membuka gembok dan kunci kotak amal, seperti sebelumnya dilakukan di Masjid Mantup dan Masjid Kemlagi Mojokerto, pelaku yang selalu mempersiapkan peralatan berupa obeng dengan cepat menjebol gembok putih dengan obeng yang dibawanya.
“Waktu saya sudah berhasil merusak gambok dan membuka kotak dan mengambil semua uang yang ada di dalamnya. Tiba-tiba kotak amal yang terbuat dari seng itu terpelanting,”ungkap Edy Suyatno.
Saat kotak itu terpelanting menimbulkan suara keras sampai di dengar Haris (42), saksi yang rumahnya bersebelahan dengan musala. Penasaran, Haris mencoba mencari tahu ke dalam musala, ternyata ia mendapati kotak amal itu sudah rusak berikut gemboknya.
Pelaku hanya bisa terdiam ketakutan ketika saksi mengetahui aksinya. Namun Haris cepat tanggap, pelaku ditangkap dan digelandang ke polres. Dari tangan tersangka, kedapatan membawa uang kotak amal yang dicuri sebesar Rp 29 ribu dan obeng yang sempat diselipkan dibalik bajunya.
Dari pengembangan penyidikan, tersangka mengakui sudah dua kali sebelumnya beraksi di tempat ibadah, tepatnya di Mantup Lamongan dan Kemlagi Mojokerto.”Dua kali sebelumnya saya lakukan [ada 2012,”akunya.
Kasat Reksrim AKP Hasran yang sempat menemui pelaku di ruang penyidikan unit 1 reskrim menegaskan, ada kemungkinan aksi tersangka berkembang lebih banyak di tempat lain.
”Saya minta penyidik mengembangkan penyelidikan. Ini modus,”kata Hasran. (*/Surya)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami