Dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi akhirnya bisa diselesaikan dalam kongres tersebut. Beberapa keputusan lain pun menyusul seperti penambahan jumlah komite eksekutif (exco), amandemen statuta PSSI, merencanakan kongres biasa, hingga mengambil kebijakan terhadap enam exco yang walk-out.
Hasil KLB itu nantinya akan dilaporkan pada rapat exco FIFA di Zurich, Swiss, pada 20-21 Maret 2013 mendatang. Bagi PSSI sendiri, KLB tersebut dianggap sebagai langkah penting, mengingat KLB tersebut sebagai satu-satunya kesempatan bagi Indonesia untuk menghindari sanksi FIFA.
Pada akhirnya, lebih dari separuh pembaca GOAL.com Indonesia menilai, KLB PSSI telah menghasilkan keputusan yang memuaskan. 61,57 persen pembaca atau 596 suara menyatakan optimismenya menyambut hasil KLB tersebut.
Sementara itu, ketidakpuasan hasil KLB PSSI masih dirasakan oleh 38,43 persen pembaca atau 372 suara. Mereka menganggap hasil KLB PSSI masih menimbulkan rasa pesimisme karena kongres tersebut menghasilkan keputusan di luar agenda sebelumnya, masih memiliki 'muka lama', hingga absennya beberapa pengprov.
Berikut adalah beberapa pendapat pembaca GOAL.com Indonesia:
Puas karena...
"Saya jawab puas, meski tidak 100% puas. Biang kerok dualisme sudah disingkirkan, tapi sayangnya rezim lama kembali berkuasa. Ya, syukuri dulu. Perjuangan belum berakhir...." - Trio Adi - |
"Dengan adanya mayoritas suara dari voters yang menyatakan deal dengan hasil KLB ini, saya yakin sudah tidak ada lagi dualisme pemikiran. Walau masih ada segelintir exco dan carteker dari pengurus terdahulu tapi tidak akan mempengaruhi jalannya penyatuan ini." - Agoenk - |
Tidak puas karena....
"Dengan orang-orang lama masuk kembali, sama saja dengan mengembalikan PSSI ke masa Nurdin Halid. Ibaratnya kepala sudah keluar tapi kaki-kakinya masih menempel. Hanya kesuksesan semu. Di mata orang bagus tapi di dalamnya sama aja." - Errymanru - |
"KLB sudah memutuskan tapi tetap ada yang mengganjal: (1) Kenapa dalam KLB bisa ada tambahan agenda yang tidak sesuai statuta? (2) Apa urgensinya penambahan 4 anggota Exco? Jadi kalo KLB cuma jadi ajang legitimasi kekuasaan tanpa menyentuh esensi bagi sepakbola Indonesia ya sama saja dengan jalan di tempat." - Rita Jayanti - |
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami