Kabarlamongan.com: Jakarta- Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo menyatakan, kongres luar
biasa (KLB) PSSI hanya digelar di Jakarta pada 17 Maret 2013, mengingat
agenda tersebut sudah disampaikan ke konfederasi sepakbola Asia (AFC)
dan FIFA.
Sebelumnya Halim Mahfudz yang mengklaim dirinya masih
menjabat sekjen PSSI menyatakan, kongres induk organisasi sepakbola
nasional itu akan berlangsung di Bandung pada hari yang sama.
Sedangkan
rapat komite eksekutif (Exco) yang dipimpin ketua umum PSSI Djohar
Arifin Husein, dan diikuti enam dari 11 anggota, telah memutuskan
kongres digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 17 Maret.
“Kongres
tanggal 17 Maret nanti di Jakarta, dan telah disetujui oleh semuanya.
Tidak usah ada kongres tandingan. Kongres PSSI ya yang di Jakarta,”
tegas Menpora.
“Saya berharap tidak ada pihak-pihak lain
menggelar kegiatan yang sama di tempat lain. Semua pihak haru mendukung
pelaksanaan kongres yang sudah disetujui PSSI dan KPSI. Rencana kongres
ini juga sudah disampaikan ke AFC dan FIFA.”
Kendati demikian, lanjut Roy, ia akan melakukan pembicaraan dengan Halim, mau pun pihak lain untuk membahas permasalahan ini.
“Saya akan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan pak Halim Mahfudz. Komunikasi ini sangat penting,” kata Roy.
Disisi lain, Federasi sepakbola internasional (FIFA) telah resmi mengganti nama
sekretaris jendral (sekjen) PSSI dari Halim Mahfudz kepada Hadiyandra
Tunjuk.
Pengakuan Hadiyandra sebagai sekjen PSSI ini tercantum di
laman FIFA di bagian kepengurusan PSSI. Sebelumnya, posisi sekjen
tertulis nama Halim Mahfudz.
Halim telah dipecat sebagai sekjen
oleh ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein yang menggelar rapat komite
eksekutif (Exco), dan dihadiri enam dari 11 anggota. Selain Pemecatan
Halim, Exco juga memutuskan mengganti Nil Maizar dengan Luis Manuel
Blanco sebagai pelatih tim nasional.
Namun di laman FIFA, nama
Nil masih tercantum sebagai pelatih. Secara keseluruhan, tidak ada
perubahan berarti di laman FIFA, kecuali posisi sekjen. Wakil ketua umum
tetap dijabat Farid Rahman, Zulkifli Tanjung (bendahara), Widodo
Santoso (koordinator futsal), dan Bob Hippy (koordinator wasit).
Sebelumnya,
Djohar mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab terhadap keputusan
terbaru yang telah dikeluarkannya, termasuk pemecatan Halim sebagai
sekjen. Keputusan itu diambil karena menganggap Halim telah melampaui
wewenangnya sebagai sekjen.
“Saudara Halim telah banyak bertindak
melampaui kewenangannya sebagai Sekjen PSSI yang nota bene hanyalah
pelaksana kebijakan organisasi, dan bekerja di bawah kendali ketua
umum,” kata Djohar.
“Saat akan digelar rapat exco, saya sudah
instruksikan agar mengirimkan undangan ke semua anggota exco, tetapi
sama sekali tidak dilaksanakan. Akhirnya saya memerintahkan wakil sekjen
[sekarang sekjen] Hadiyandra untuk mengirimkan undangan tersebut.”
“Saya
juga menilai kalau dia [Halim Mahfudz] tidak menginginkan adanya
perdamaian. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi upaya penyelesaian
konflik yang terjadi saat ini.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami