Kabarlamongan.com: Tuban- Kasus penculikan terhadap seorang pelajar yang menjadi penumpang Mobil Penumpang Umum (MPU) terjadi terhadap pelajar Tuban. Penculikan dengan menggunakan mobil MPU itu dialami Vivin Nuraini (18), seorang pelajar asal Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban.
Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, Selasa (05/03/2013), penculikan terhadap pelajar kelas 3 Madrasah Aliyah itu, berawal saat Vivin akan berangkat ke pondok sekaligus Madrasah Aliyah Al Jihad yang berada di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Korban berangkat dari rumahnya yang berada di Dusun Kiring, Kelurahan Gedongombo itu Senin pagi kemarin dengan diantar orang tuanya hingga sampai pertigaan Keradenan, Kecamatan Palang, Tuban untuk menunggu MPU jurusan Tuban-Paciran.
Saat itu, korban langsung naik angkutan umum jurusan Paciran, Lamongan. Namun saat sampai terminal Blimbing, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan korban harus pindah angkutan umum untuk sampai ke sekolahannya. "Dari Blimbing, saya naik lagi angkutan umum untuk bisa sampai ke pondok," terang korban, Vivin saat ditemui di rumahnya.
Namun saat pindah MPU itu korban sudah merasa curiga, pasalnya saat sudah sampai di tempat tujuannya korban tidak diturunkan oleh kenek dan sopir sesuai permintaan. Bahkan, sopir dan kenet tersebut menutup semua jendela mobil hingga terhalang dari pandangan luar.
"Saya menangis, kemudian saat di tengah hutan saya diturunkan dari mobil MPU itu. Dan saya dipaksa masuk mobil jeep hitam yang sudah menunggu," terang pelajar itu sambil menangis.
Korban menambahkan bahwa dengan mobil jeep yang tidak diketahui identitasnya itu korban dibawa berputar-putar hingga sampai malam. Meski dia terus menangis dan minta turun, dua pelaku pria dan wanita yang ada di mobil tersebut tidak menggubris korban. "Orang-orangnya beberapa kali telpon, dan membicarakan masalah uang saat berbicara," lanjut korban.
Setelah terlalu capek akhirnya Vivin mengaku tertidur di dalam mobil jeep yang membawanya itu. Kemudian korban baru terbangun sekitar jam setengah 4 pagi tadi. Pada saat itu ia mengetahui dua pelaku tidak berada di dalam mobil dan dia langsung keluar.
"Setelah saya bisa keluar, saya kemudian lari kepinggir jalan raya. Saya lupa tepatnya dimana, yang jelas dekat sawah," cerita pelajar kelas 3 Madrasah Aliyah itu.
Usai berada dipinggir Jalan raya, korban yang masih kebingungan langsung menumpang mobil angkutan dari Paciran untuk bisa ke Tuban. Sesampai di Desa Kradenan, dia kemudian turun dan meminta bantuan salah seorang warga untuk bisa mengantarnya sampai kerumah.
Akibat peristiwa itu korban saat ini masih merakan trauma yang mendalam dan masih sering ketakutan. Orang tua korban akan melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian atas kasus penculikan itu.(Jatim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami