Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Kabupaten Purworejo Nimba Ilmu Di Lamongan

Jumat, 22 Februari 2013

Kabarlamongan.com: Lamongan- Lamongan ternyata masih menjadi primadona dari daerah lain, untuk sekedar berbagi dan belajar/ngasoh kaweruh akan keberhasilan. Salah satunya untuk menimbah ilmu seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Purworejo Jateng, Kamis (21/2), yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Purworejo, Jawa Tengah, Suhar dan membawa 13 camat dan sejumlah Kepala SKPD Purworejo.

Disebutkan Suhar, mereka tertarik belajar ke Lamongan karena di Kota Soto itu mampu meningkatkan pendapatan dari berbagai sumber. Salah satunya dari Dana Insentif Daerah (DID) yang sudah diterima selama tiga tahun berturut-turut.

"Dari 16 camat yang ada di Purwerejo, hari ini kami menyertakan 13 camat. Juga beberapa Kepala SKPD yang terkait langsung dengan upaya peningkatan pendapatan daerah. Diantaranya Asisten I Said Romadhon, Asisten II Gandi Budi Supriono dan Kabag Pemerintahan Hendro Sumoko," urai Suhar saat diterima Asisten Administrasi Lamongan, Sulastri, di Ruang Sasana Nayaka.

Dia juga menjelaskan, sekitar setahun lalu, Purwerejo juga belajar ke Lamongan terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang tak kunjung rampung. Seusai belajar di Lamongan, lanjut dia, RPJMD tersebut kemudian bisa dirampungkan.

Sementara Sulastri menjelaskan postur APBD Lamongan tahun 2013 untuk Pendapatan ditarget sebesar Rp 1,56 triliun dan Belanja Daerah sebesar Rp 1, 55 triliun. Penerimaan dana dari pusat seperti DID, menurut dia cukup membantu peningkatan pendapatan Lamongan.

Lamongan sendiri sudah sejak tahun 2011 menerima DID. Di tahun 2011, Lamongan menerima dana DID sebesar Rp 21,382 miliar. Sementara di tahun ini juga sudah dipastikan kembali menerima DID yang nilainya sebesar Rp 23 miliar.

"Untuk bisa mendapat DID ini, Lamongan dalam penetapan APBD tidak pernah terlambat, alias selalu di teken pada Bulan Desember. Kemudian laporan keuangannya minimal wajar dengan pengecualian. Termasuk kebijakan pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin melalui Dinas Pendidikan juga menjadi faktor kunci penerimaan dana ini," jelentreh dia.

Lamongan juga mengoptimalkan peningkatan pendapatan melalui pos pendapatan dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang mencapai Rp 19 miliar. Pemasukan ini diantaranya berasal dari dana bagi hasil Wisata Bahari Lamongan (WBL), Perusahaan Daerah (PD) BPR Bank Daerah Lamongan, LIS dan PD Aneka Usaha Lamongan Jaya. Kemudian ada kerjasama dengan Pemprov Jatim terkait pemasukan dari parkir berlangganan yang setiap tahunnya menerima tidak kurang dari Rp 5 miliar.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.