Warga Lamongan Keluhkan LFM
Jumat, 16 November 2012
Lamongan- Sejumlah warga di Kabupaten Lamongan mengeluhkan kondisi kerusakan di beberapa jalan wilayah kecematan yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah daerah (pemda). Dari beberapa wilayah, kerusakan insfrastruktur jalan yang paling parah adalah di Kecamatan Sukorame.
Di wilayah kecamatan ini, hampir di seluruh jalan desa mengalami kerusakan, meskipun anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) 2012 sebesar Rp 127 miliar sudah digelontorkan.
Sementara kerusakan jalan yang hingga kini masih belum tersentuh perbaikan adalah di wilayah Kecamatan Kalitengah. Diketahui jalan raya mulai dari Desa Sumber Wudi sampai Desa Tunjung Mekar rusak parah. Padahal jalan utama sepanjang 10 kilometer ini merupakan jalur lalulintas perdagangan bagi para petambak dan pedagang pasar.
Sayangnya, sudah 2 tahun, mulai tahun 2010 hingga tahun 2012 belum ada campur tangan pemerintah untuk melakukan perbaikan.
Kondisi ini jelas mengganggu aktifitas pengguna jalan, tak ayal jika warga yang melewati kerap mengalami kecelakaan. Apalagi juka turun hujan, jalanan yang terkadang ditutup dengan batu kapur (pedel, red) menjadikan jalanan licin, sehingga pengguna jalan sangat berhati-hati.
Meskipun tidak sampai makan jiwa, namun pengguna jalan roda dua dan roda empat merasa terganggu.
Sutarjo, warga Sukorame mengatakan, pemerintah daerah sebenarnya lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur jalan ketimbang menggelar acara Lamongan Muharram Festival (LMF) 1434 Hiruyah secera besar-besaran di Alun-Alun.
“Sebagai warga Lamongan saya sangat prihatin. Pemkab tidak memperhatikan keluhan warga. Kami semua butuh infrastruktur jalan yang baik, bukan hiburan yang menghambur-hamburkan uang rakyat itu,” ujarnya mengkritik Lamongan Muharram Festival yang digelar Pemkab, Rabu (14/11/2012) tadi malam.
“Pemerintah mbok ya tahu kondisi warganya yang tinggal di desa,” keluhnay kepada LICOM, Kamis (15/11/2012).
Diketahui, dalam pergantian tahun baru hijriyah Pemkab Lamongan menggelar Lamongan Muharram Festival (LMF) 1434 Hijriyah. Penandaan pergantian tahun baru Islam itu ditandai dengan pembunyian sirine dan penabuhan bedug yang dilakukan Bupati Fadeli bersama jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda) setempat tepat pada pukul 17.28.29 WIB di Alun-alun Lamongan.
Dalam sambutanya Bupati Lamongan H Fadeli menyatakan akan melakukan perbaikan jalan di beberapa wilayah.
“Kami sudah memenuhi harapan masyarakat yaitu infrastruktur jalan sudah baik dan kondisi jalan di wilayah Lamongan hampir 90 persen sudah baik,” ungkapnya.(lensaindo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami