Yogyakarta: Permainan tradisional di Indonesia saat ini
memprihatinkan karena sudah jarang dikenal di kalangan anak-anak. Hal
itu disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Jumat (16/11) malam.
"Saat ini permainan tradisional sangat memprihatinkan karena banyak
anak-anak yang tidak mengenalnya lagi," katanya di Yogyakarta.
Dia mengatakan saat ini permainan tradisional sudah banyak tersaingi oleh permainan-permainan modern produksi luar negeri.
"Kita seharusnya malu bahwa di mal-mal kebanyakan menyediakan
permainan-permainan modern dari China dibanding permainan tradisional
sendiri," katanya.
Dengan demikian, kata dia, seharusnya perlu kreativitas pengemasan baru
untuk menawarkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak saat
ini.
"Supaya anak-anak bisa dengan mudah menerima kembali permainan-permainan
tradisional maka perlu kreativitas dalam pengemasan baru," katanya.
Jika inovasi dan upaya kreatif tersebut tidak dilakukan, kata dia, maka
anak-anak yang lahir di zaman yang terus berkembang ini susah
menerimanya.
"Jadi bagaimana caranya misalnya bisa dimunculkan egrang dengan kemasan modern," katanya.
Selain itu, kata dia, permainan tradisional sebenarnya juga dapat dimasukkan kedalam mata pelajaran lain.
"Misalnya permainan tradisional egrang berasal dari bambu dan bambu
adalah ciptaan Tuhan, unsur tersebut kan bisa masuk ke pelajaran agama,"
katanya.(metro)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami