Yerusalem: Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah
memberi lampu hijau untuk memanggil 30.000 prajurit cadangan, karena
pertempuran antara militer Yahudi dan gerilyawan Palestina di Jalur Gaza
meningkat pada Kamis (15/11).
Penasihat hukum lembaga keamanan, Kamis malam, berusaha memeroleh
persetujuan untuk mengerahkan 30.000 prajurit. Ini dikatakan Kementerian
Pertahanan di dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua.
"Semua pilihan tersedia untuk menghentikan tembakan roket dari Jalur
Gaza ke wilayah Israel," kata juru bicara militer Brigjen Yoav Mordechai
kepada stasiun televisi lokal.
Gerilyawan Palestina menembakkan sebanyak 270 roket dan bom mortir ke
Israel sejak Israel melancarkan operasi di Jalur Gaza dengan nama Pilar
Pertahanan, Rabu sore (14/11), sehingga menewaskan komandan militer
Hamas Ahmed Al-Jaabari.
Pada Kamis, serangan roket meluas ke Israel tengah. Dua suara ledakan
terdengar di dekat Rishon Letzion, sebelah selatan Tel Aviv.
Satu jam kemudian, suara peringatan serangan udara berkumandang di Tel
Aviv, Kota Terbesa dan pusat ekonomi Israel. Masih belum apakah bom
tersebut meledak di dalam atau di dekat kota.
Tak ada laporan mengenai korban cedera atau kerusakan dalam serangan
itu. Media lokal menggarisbawahi penduduk Tel Aviv tak mendengar suara
sirene sejak Perang Teluk 1991.(metro)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami