Gresik- Pengunjung pusat semburan lumpur bercampur minyak yang ada di bekas
bendungan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik, semakin banyak.
Bahkan, sejak pagi hingga siang pada Ahad, 18 November 2012, ribuan
warga dari beragam daerah tampak memenuhi kawasan semburan tersebut.
Dari pelat nomor mobil maupun sepeda motor yang ada, terlihat warga
dari Lamongan, Surabaya, Mojokerto, Madura, Jombang. Bahkan, warga
korban Lapindo juga tampak melihat fenomena semburan lumpur yang ada di
Gresik ini. "Penasaran, Mas. Kok, bisa keluar lumpur kayak di Sidoarjo,"
kata Muhtarom, warga Siring, Sidoarjo. Mengendarai sepeda motor,
Muhtarom mengajak istri dan anaknya ke Gresik, khusus untuk melihat dari
dekat semburan tersebut.
Martono, warga Benjeng yang menjadi
juru parkir di pelataran Madrasah Tsanawiyah Negeri Benjeng, Gresik,
mengatakan saat ini sudah lebih dari 200 sepeda motor parkir di
pelataran MtsN yang kebetulan berada di sebelah selatan dari pusat
semburan itu.
Padahal, pada hari Kamis atau libur 1 Muharam
kemarin, jumlah pengunjung tak sebesar hari ini. Martono dan beberapa
rekanya menarik Rp 3000 untuk setiap sepeda motor dan Rp 5000 untuk
mobil.
Sejak adanya semburan, warga sekitar memang memanfaatkan
tak hanya MtsN untuk parkir. Hampir seluruh pelataran rumah warga saat
ini dijadikan sebagai lahan parkir dadakan.
Sekedar diketahui,
semburan lumpur bercampur minyak keluar pada Selasa, 13 November 2012
pukul 16.30. Saat awal menyembur, ketinggian semburan mencapai 15-20
meter. Ini bisa dibuktikan adanya lumpur yang menempel di
ranting-ranting pohon imbo (sebuah pohon dengan buah mirip blinjo) yang
ada tepat di sisi selatan semburan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami