Jakarta: Ketua Badan Kehormatan DPR M Prakosa
menjelaskan, surat yang diserahkan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan
berisi perubahan nama anggota Dewan yang diduga memeras. Siapa saja dan
apa saja yang diubah, Prakosa tak mau menyebutnya.
"Yang jelas ada revisi terhadap nama-nama yang telah dilaporkan. Dan
yang jelas tidak ada penambahan," kata M Prakosa di Kompleks Parlemen,
Jakarta, Selasa (13/11).
Prakosa mengungkapkan, Badan Kehormatan adalah lembaga tertutup, dan
tidak boleh membocorkan nama-nama yang diserahkan Dahlan. Badan
Kehormatan DPR BK DPR akan mengundang tiga direksi yang diduga sebagai
korban pemerasan, yakni PT Garam, PT PAL dan PT Merpati untuk
mengklarifikasi laporan Dahlan.
Sementara mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara itu juga
akan diundang lagi. "Yang jelas ada perubahan nama," kata Prakosa.
Sejauh ini Dahlan telah mengirimkan tujuh inisial anggota DPP yang
diduga memeras BUMN.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta Dahlan mengungkapkan sendiri
nama-nama yang dikirimnya. Badan Kehormatan DPR juga tetap meminta
Dahlan Iskan menyerahkan bukti-bukti agar kasus ini menindak lanjuti ke
penegak hukum.
"Sebenarnya jika ada suatu laporan seperti ini adalah kesempatan yang
baik untuk melakukan bersih-bersih. Sayangnya bukti yang dikumpulkan Pak
Dahlan belum lengkap," kata dia.
Sumber: Metro Tv
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami