Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

2 Istri, 13 Anak Hidup Rukun Serumah

Jumat, 16 November 2012


Seorang suami dengan dua isteri dan tiga belas anak tinggal serumah dalam kekeluargaan Mormon, Rockland Ranch. Bangunan rumah mereka melesak pada sebuah tebing. Keluarga ini disebut-sebut sebagai kaum fundamentalis Mormon yang mempraktikkan konsep hidup poligami.  Rockland Ranch dikenal sebagai sebuah komunitas terdiri dari 100 orang yang terdiri dari 15 keluarga poligami dan monogami. Komunitas ini hidup di ujung tenggara Canyonlands National Park.
Canyonlands National Park adalah satu dari sekian banyak kawasan paling indah di bumi. Di sinilah keluarga besar itu tinggal.
Adalah pria bernama Enoch Foster yang memiliki dua isteri dan 13 anak tersebut. Rumah mereka tampak "tidak biasa", karena melesak ke dalam sebuah tebing di Rockland Ranch, yaitu komunitas terluar dari kawasan Moab, Utah.
Pengikut Mormon
Sebetulnya, garis pengikut gereja Mormon pernah ditinggalkan pada 1890 silam. Namun, diperkirakan 37,000 pengikut setia Mormon melanjutkan kegiatan mereka hingga saat ini dan. Mereka percaya, menganut faham pernikahan plural membawa kemuliaan hidup mereka kelak di surga. 
Saat ini, ukuran rumah-rumah lebih dari 5,000 meter persegi yang melesak keluar dari tebing dolomit. Namun demikian, bagian dalam rumah ini penuh dengan perlengkapan modern, termasuk perkakas listrik, internet, pipa air dan banyak lagi.
Komunitas ini sepertinya mengandalkan satu sama lain untuk berpartisipasi dan bekerja untuk kelangsungan hidup komunitas ini. Mereka memang membentuk sistem untuk hidup berdampingan dengan formasi batuan tebing yang cadas di sini. Namun demikian, mereka sudah memiliki semua kebutuhan yang modern untuk hidup di situ.
Tampaknya, setting konsep hidup yang mereka tawarkan di sini sangat melindungi anak-anak dari kehidupan liar. Mereka membangun lingkungan hidup anak-anak untuk tumbuh subur dan bisa mengeksplorasi dunia.
Jim Urquhart, fotografer yang mengabadikan lika-liku hidup komunitas ini mengatakan, dirinya tidak melihat anak-anak di komunitas ini menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain video game.
"Saya melihat anak-anak itu bekerja di kebun bersama-sama orang tuanya, saling berlari dan kejar-kejaran dengan sesama temannya," kata Jim.
Jim mengaku bisa menyaksikan bagaimana rasa yang kuat untuk saling menjaga semangat kebersamaan untuk saling mengenal, memahami, dan menjaga satu sama lain tumbuh dalam komunitas ini. Hanya, selama mereka tidak pergi keluar, masuk ke tengah kota, menikmati makan malam yang dilanjutkan dengan alkohol atau drugs sebagai "hal-hal" yang tidak diperbolehkan "masuk" ke dalam komunitas ini.(kompas)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.