Seorang Guru Dipolisikan
Senin, 01 Oktober 2012
MOJOKERTO-Gara-gara main pukul seenaknya, seorang guru berinisial St (40), guru di SDN Sumberjati 2 Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar dilaporkan ke polisi, Minggu (30/9/2012). Setelah Teguh Muji Wicaksono (11), Dusun Pecuk, Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar dipukul dan harus mendapatkan perawatan selama tiga hari di RSUD dr Soekandar Mojosari, Mojokerto.
Ihwal kejadian ini, bermula pada hari Rabu (26/9/2012) lalu. Saat itu, pak guru St sedang mengajar matematika di kelas enam SDN Sumberjati 2. Kala pelajaran yang dipimpin St yang tinggal di Desa Gayaman, Mojoanyar ini berlangsung, Teguh bersama lima temannya dalam satu kelompok tampak bergurau.
Melihat itu, St menyuruh Fahri untuk mengerjakan soal di depan kelas. Namun, Fahri yang satu kelompok dengan Teguh tersebut, tak langsung maju ke depan kelas.
Ternyata, Fahri kebingungan mencari sepatunya yang disembunyikan oleh salah satu temannya. Karena tingkah Fahri yang kebingungan mencari sepatunya yang disembunyikan itu, membuat teman-temannya tertawa gaduh.
Spontan kegaduhan ini membuat berang pak guru St. Ia lalu mendatangi kelompok pelajar ini. Tanpa menyelidik dan bertanya, St pun mendatangi Teguh dan Rahman. Lalu, tanpa diduga kedua siswa ini, jambang mereka ditarik. Tak hanya itu, St juga memukul kepala Teguh di bagian belakang.
“Saya merasa pusing karena pukulan itu,” ujar Teguh saat didampingi ibunya, Rita Mujiastutik bersama beberapa kerabatnya yang lain.
Karena sampai sore masih merasa pusing, Teguh pun mengadu ke ibunya yang bekerja sebagai perawat itu. “Saya pun bertanya kepada anak saya, kamu habis ngapain kok sampai pusing. Ternyata anak saya cerita kalau kepalanya di bagian belakang di pukul gurunya,” kata Rita.
Karena khawatir dengan kondisi anaknya itu, akhirnya Teguh pun di bawa ke RSUD dr Soekandar Mojosari untuk mendapatkan pemeriksaan. Di rumah sakit milik pemerintah ini, Teguh harus menjalani rawat inap selama tiga hari.
“Dari cerita anak saya dan teman-temannya, ternyata pak guru ini kerap main pukul,” ujarnya.
Bahkan, beberapa waktu sebelumnya, juga sempat menendang Teguh di bagian kaki sebelah kanan. Bahkan, kerap menghukum siswa dengan cubitan dan menarik jambang.
Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Lilik Achiril Ekawati ketika dikonfirmasi hal ini mengatakan, pihaknya masih mengambil keterangan dari korban dan sejumlah saksi. “Ini sudah kami tangani. Saat ini masih dalam proses,” ujar Lilik.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Suharsono sampai saat ini belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi via telepon selulernya tidak aktif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami