Menag Sarankan Jamaah Haji Waspada
Kamis, 18 Oktober 2012
Jakarta: Jemaah calon haji Indonesia diimbau meningkatkan kewaspadaan jelang puncak ibadah haji. Bukan cuma jemaah yang sudah di Tanah Suci, tapi juga mereka yang masih ada di Tanah Air. Soalnya kejahatan bisa terjadi pada siapa pun, termasuk saat menjalankan ibadah.
“Karena niat jahat seseorang, tak hanya di luar ibadah. Tapi juga di dalam ibadah,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (18/10).
Menjelang puncak haji di Armina, menurut Menag, jemaah haji seluruh dunia akan berkumpul. Hal ini membuat tingkat kerawanan kejahatan makin tinggi. Untuk itu, tambah Menag, kewaspadaan harus ditingkatkan.
"Perkara paspor palsu adalah contoh kejahatan saat ibadah. Meski di Tanah Suci adalah tempat untuk berhaji, toh kewaspadaan harus tetap dijaga," tegas Menag.
Suryadharma menambahkan, faktor lain yang harus diperhatikan adalah menjaga kesehatan. Jamaah harus bisa menghemat tenaga untuk melaksanakan puncak haji, Jumat pekan depan.
Menurut Suryadarma, kebiasaan jamaah dari Indonesia terlalu memfoksir ibadah sunah di Tanah Suci. Namun, saat puncak haji justru banyak yang kehabisan tenaga. Bahkan, tidak sedikit jemaah yang sakit saat puncak haji.
“Paling utama adalah menjaga kesehatan, tenaga jangan diforsir,” tambah dia.
Sebagai Amirul Haj, Suryadharma akan memantau langsung pelaksanaan ibadah haji ke Mekah. Menag akan menjadi delegasi resmi jemaah haji Indonesia yang akan bertemu dengan Raja Arab Saudi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami