Lagi, Korban Perguruan Silat di Lamongan
Senin, 29 Oktober 2012
LAMONGAN – Tiga pemuda asal Kecamatan Sugio dan Kedungpring terluka parah di bagian kepala karena salah sasaran akibat ditebas pedang yang diduga dilakukan oknum anggota PSHT usai melaksanakan kegiatan bhakti sosial Minggu (28/10/2012).
Karena lukanya terlalu parah hingga kini dua diantaranya tidak sadarkan diri dan ketiga korban masih mendapatkan perawatan intenasif di IRD RS Muhammadiyah Lamongan. Ketiga korban diantaranya, Rifki Ikanda Permana (17) pelajar asal Dali Wangun Kecamatan Sugio, Alek Bagus Pratama Putra (17) asal Majenang Kecamatan Kedungpring dan seorang yang terparah mengalami luka, Nuriskianta (16) asal Daliwangun, Kecamatan Sugio.
Ketiga korban ini dipastikan menjadi korban salah sasaran lantaran mereka bukan sebagai anggota silat dari perguruan manapun. Menurut Suka (40) orang tua korban Rifki Ikanda Putra, korban keluar rumah bermaksud hendak membelo spare part sepeda motor miliknya yang rusak, Ia bersama Basuki (17) teman sekampungnya mampir dulu ke salah satu warung di Dradah karena dipanggil temannya.
Tiba – tiba ada arak – arakan massa yang menggunakan atribut salah satu perguruan silat (PSHT, red) langsung menyerangnya dari belakang tepat mengenai kepala bagin belakang. Sedang Basuki teman korban, hanya mengalami luka kecil di tangan dan berhasil kabur.
Massa yang menyerang korban puas melukai kemudian meninggalkan korban dengan luka parah di warung tersebut. Bersamaan itu, massa yang juga menggunakan atribut serupa melukai Alek Bagus Pratama Putra yang sedang perjalan pulang usai besuk keluarganya.
Sebelum kejadian, korban sudah berusaha minggir dan parkir di pinggir jalan depan SMP N Blumbang Kedungpring karena melihat arak – arakan massa yang menggunakan atribut PSHT. “ Waktu di pinggir jalan dan berhenti itu anak saya disabet dengan benda tajam tepat mengenahi kepalanya hingga terluka parah,”ungkap Anik Indah, ibu korban yang menunggi di ruang IRD RS Muhammadiyah kepada Surya, Minggu petang.
Sementara korban yang terluka paling parah, Nuriskianta juga menjadi amuk massa salah sasaran yang dilakukan oleh beberapa massa beratribut PSHT. Kini ketiganya dirawat intensif di Rumah Sakit Muhammadiyah.
Sekretaris PSHT, Sujarno berusaha dikonfirmasi Surya hingga beberapakali melalui ponselnya tidak diangkat, meski nada sambung aktif. Hingga berita ini ditulis, sejumlah anggota reskrim dan intel berjaga – jaga di RS Muhammadiyah.
Wakapolres Lamongan, Kompol Tony Suginto, menyatakan pihaknya akan melakukakan penyelidikan terhadap kasus ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami