Belum mendapat haknya selama lima bulan, Miroslav Janu
dikabarkan berencana melaporkan mantan klubnya, Persela Lamongan ke FIFA
(Federation Internationale de Football Association).
Seperti
yang diketahui, menurut Janu, Persela yang musim lalu dibawanya berada
di posisi empat klasemen akhir Indonesia Super League (ISL), belum
membayar gajinya selama lima bulan. Jika ditotal, jumlah dengan kisaran
nilai lebih dari Rp 700 juta.
Lantas apakah hal itu membuat Janu
berencana melaporkan mantan timnya ke FIFA? Ditanya mengenai hal ini,
Janu tidak memberi jawaban pasti. "Mungkin. Kita lihat nanti," tutur
Janu.
Menurut pengakuan mantan pelatih Arema ini, kejadian yang
dialaminya bukanlah barang baru. Sebab sudah banyak kasus yang sama yang
melanda beberapa klub di Indonesia. "Di Indonesia sudah biasa seperti
ini," sebutnya.
Entah karena sudah kecewa dengan sepakbola
Indonesia, ia berencana balik ke Ceko. Janu bahkan sudah membeli tiket
pesawat. Namun tiba-tiba ia mendapat tawaran untuk pelatih Persebaya
Divisi Utama (DU).
Kejadian yang dialami Janu memang bukan kasus
pertama. Baru-baru ini, tiga pemain asal Belanda, Kristian Adelmund,
Lorenzo Rimkus dan Emile Linkers melaporkan salah satu tim Divisi Utama
PT Liga Indonesia (LI), PSIM ke FIFA.
Ketiganya lapor menyusul
ketidakjelasan pembayaran tunggakan gaji mereka. Sebab hingga deadline
yang diberikan, manajemen PSIM tak kunjung membayarkan hak mereka.
Dimediasi
Persatuan Pemain Kontrak Belanda (VVCS), mereka akhirnya sepakat
melapor ke FIFA. Selama ini, VVCS cukup berhasil melakukan advokasi
terhadap pemain sepakbola profesional di Belanda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami