Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Tradisi Jumat Kliwon Di Lamongan

Jumat, 28 September 2012

LAMONGAN – Adat sedekah bumi sekaligus menghormati  dua pasangan suami istri, Buyut Peti dan Kenanga mengharuskan kaum lelaki warga Dusun Mlanggeng meliburkan diri  segala aktifitasnya pekerjaannya  selama sehari semalam.

Adat ini sudah puluhan tahun dipertahankan masyarakat Desa Gedongboyountung, Kecamatan Turi.

Setahun sekali setiap usai panen, tepat hari Jumat Kliwon mereka ‘mewajibkan’ diri mekakukan sedekah bumi di makam Buyut Peti dan istrinya, Kenanga.

Sejak malam Jumat Kliwon hingga siang harinya, kaum lelaki harus meninggalkan pekerjaannya dan fokus diacara sedekah bumi atau nyadran di pepunden dusun.

Acara digelar sejak malam hari, diawali dengan banjari,  tahlilan, yasinan dan pengajian. Keesokan harinya dilanjutkan menyembelih kambing hasil iuran warga dan dimasak dengan sayur gulai.

”Sejak malam sampai Jumat siang, bapak – bapak libur bekerja dan semuanya kegiatan untuk acara sedekah bumi di makam Buyut Peti,” ungkap Kepala Dusun Mlanggeng, H Muhammad Nur, Jumat (28/9/2012) siang di lokasi kegiatan.

Dari yang memasak maupun membagi makanan hanya boleh dilakukan kaum lelaki. Sementara perempuan diperbolehkan mengambil jatah makanan yang ada.

Muhammad Nur menambahkan, sedekah bumi di kampungnya ini sekaligus menghormati dua leluhur pasangan suami istri sebagai orang yang kali pertama mendirikan  Dusun Mlanggeng.

”Buyut Peti dan Kenangan istrinya itu adalah orang pertama dan cikal bakal berdirinya Dusun Mlanggeng. Jadi harus kita hormati dengan peringatan setiap tahun,” ungkapnya.

Yang menghormati dengan acara syukuran membawa makanan ke lokasi tidak hanya warga Mlanggeng, namun setiap keturunan  dari Mlaneggeng juga ikut bersedekah dan datang ke makam Buyut Peti.

Jumat Kliwon sekitar pukul 10.20 WIB kembali disambung dengan acara tasyakuran membagi makanan serta jajanan pasar yang dibawa warga. Acara itupun dilaksanakan secera seremonial yang dihadiri Kepala Desa, Bisri dan sesepuh desa. Pembagian makanan yang  kedua juga hanya melibatkan kaum lelaku.

Di bawah tenda dan pohon besar di makam Buyut Peti, makanan itu dibagi dan saling tukar diantara warga.

”Acara sedekah bumi ini dilakasanakan setiap usai masa panen setahun sekali, tepat hari Jumat Kliwon. Ini memang adat yang dipercayai warga dan harus dipertahankan. Hitung – hitung juga untuk syukuran,”tambah Muhammad Nur.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.