Toko Anak Dahlan Iskan Dibobol 3 Wanita
Sabtu, 08 September 2012
Surabaya- Inilah nasib ibu-ibu rumah tangga yang nekat melakukan aksi pembobolan dan tertangkap tangan oleh petugas keamanan Royal Plasa. Aksi ketiga wanita itu terekam CCTV mall saat membagi hasil kejahatan. Tak ayal, satpam mall langsung membekuk ketiganya dan diserahkan ke aparat kepolisian, Jumat sore (7/09) lalu.
Para pelaku adalah Supaat (40), Horsiyah (43) dan Setiyah (45). Mereka kini hanya bisa pasrah guna menjalani massa hukuman kurang lebih 5 tahun penjara atas perkara pencurian seperti dalam pasal 362 KUHP.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku berasal dari Desa Dumajeh, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Mereka mencuri di toko Inshopnia dan toko Arafat. Satu lagi yang dibobol adalah toko Slepping.
Ketiganya juga mengaku tidak tahu kalau ternyata kedua toko tersebut ternyata milik keluarga pejabat. Toko Inshopnia adalah milik anak kedua dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang juga Bos Jawa Pos (JP) group, yaitu Isna Fitriana (30). Sedangkan toko Arafat, pemiliknya adalah Siti Saro (26), tak lain adalah ponakan Arif Budiman Anggota KPU Jawa Timur.
Sementara atas kejadian pembobolan yang dilakukan oleh tiga ibu rumah tangga itu, Isna mengalami kerugian Rp 245 ribu. Sedangkan Siti mengalami kerugian Rp 500 ribu. Sedangkan pemilik toko Slepping, M. Arif (35) mengalami kerugian sekitar Rp 300 ribu.
Dari keterangan penjaga Inshopnia, Imam Isa Saputra, kepada petugas, ketiga pelaku dalam melakukan aksinya memiliki peran sendiri-sendiri. Ada yang berusaha mengalihkan perhatian penjaga, dengan bertanya-tanya harga, untuk kedua pelaku mengambil barang.
"Modus mereka tanya-tanya harga, guna mengalihkan perhatian penjaga toko, lalu pelaku lainnya mencuri", terangnya Imam ke petugas penyidik.
Keterangan Imam sendiri diperkuat sama Iin (26) pegawai Arafat, selain mengalihkan perhatian, pelaku juga membingungkan pelayan toko. "Ada yang tanya harga, ada yang milih-milih. Saya awalnya tidak tahu kalau ada barang hilang, namun saat satpam membawa ke toko, setelah saya lihat barang, ternyata benar barang sejenis baju mukena hilang," aku Iin.
Dalam kasus pembobolan toko yang sudah ditangani oleh Kanit Pidana Ekonomi AKP Roman S Elhaj mengatakan, pihaknya masih memeriksa ketig pelaku. Karena dari hasil pengakuan tersangka, mereka pernah beraksi di plasa yang sama pada (28/08) silam.
"Pengakuannya, hasil kejahatan akan dijual kepada orang lain dan uangnya digunakan untuk membeli obat orang tuanya," kata Roman yang akan menempati posisi barunya sebagai Kasat Reskrim Polres Sampang, Madura.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami