Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Suku Pedalaman Dilibatkan pada Penutupan PON Riau

Senin, 17 September 2012

Pekanbaru: Suku asli masyarakat Riau, Sakai dan Talang Mamak, akan dilibatkan dalam acara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012, 20 September 2012. Ikut ambil bagian pula dalam perhelatan itu seniman dan budayawan Riau yang akan mempersembahkan wujud peradaban Melayu Riau, dikemas melalui berbagai unsur seni, seperti sastra, musik, tari, dan teater.

Pengarah program pergelaran budaya, Alazhar, mengatakan, acara penutupan PON yang mengambil tema Dalam Kasih Sayang Air III tak hanya menampilkan berbagai unsur seni, melainkan juga masyarakat pedalamannya. "Akan kami tampilkan penari sekaligus penutur lisan masyarakat Sakai yang menyatu dengan pergelaran, sehingga dapat dinikmati secara umum sebagai suatu pertunjukan seni," kata Alazhar di Pekanbaru, Senin (17/9).

Alazhar yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau, menambahkan, suku Sakai akan menarikan tarian Olang-olang. Tari ini menggambarkan, seburuk-buruknya kondisi bumi, toh masih tetap memiliki kebaikan. Itu pula yang dirindukan alam kayangan atau langit. Nilai yang bisa diambil dari konsep tarian ini: manusia selalu punya harapan untuk memperbaiki diri dari berbagai kesalahan.

Pergelaran budaya ini adalah lanjutan dari atraksi budaya pembukaan PON, 11 September 2012. Saat itu acara bertajuk Dalam Kasih Sayang Air I dan II. Air dan peradaban menjadi tema besar dalam acara itu dengan alasan air adalah awal dari reproduksi manusia yang melingkupi sebagian besar bumi. Tak heran air menjadi isu universal sepanjang masa.

Penulis skenario Taufik Ikram Jamil mengatakan pengusungan masyarakat Sakai dan Talang Mamak memang menjadi satu kesatuan dalam gelar budaya PON Riau. Menurutnya pergelaran budaya itu memperlihatkan perjalanan suatu peradaban. Kedua suku asli Riau itu merupakan identifikator perpindahan manusia dari daratan Asia ke Nusantara 3.000 sebelum Masehi.

"Tidak hanya menampilkan makna yang terkandung dalam tari Olang-olang melainkan bentuk kesenian Riau yang senantiasa dapat berdialog dengan kecenderungan seni masa kini antara lain tari zapin dengan hentakan musik hip hop dan sebagainya," kata Taufik.Ikram.

Pergelaran budaya dalam pembukaan dan penutupan PON XVIII sudah dipersiapkan sejak enam bulan lalu. Sebanyak 2.500 lebih seniman dan masyarakat dilibatkan dalam acara tersebut.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.