Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

KH Hasyim Muzadi: Syiah Itu Masih Islam

Sabtu, 08 September 2012


 
Surabaya: Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Hasyim Muzadi menegaskan Syiah itu masih Islam. Karena itu, perbedaan yang terjadi dengan Syiah tidak perlu disikapi dengan kekerasan.

"Orang Madura itu selalu ikut kiai, karena itu mereka belum tentu mengerti tentang Syiah atau bukan, jadi perlu disikapi dengan dakwah, bukan kekerasan," kata mantan Ketua Umum PBNU itu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/9).

Tokoh NU asal Malang, Jatim itu mengemukakan hal itu setelah berbicara dalam seminar pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang digelar PBNU di Surabaya, sekaligus Halalbihalal PWNU Jatim dengan PCNU se-Jatim.

Dalam acara yang juga ditandai dengan peluncuran Induk Koperasi "Mabadiku Bintang Sembilan" yang berpusat di PWNU Jatim itu, mantan Ketua PWNU Jatim itu menanggapi kerusuhan Sampang yang dipicu paham Syiah.

"Solusinya, saya berharap para ulama di Sampang kembali kepada pengenalan Syiah melalui dakwah kepada masyarakat dan berusaha keras menghindari kekerasan," katanya .

Menurut dia, penggunaan kekerasan juga akan membuat orang tidak memperhatikan persoalan Sampang yang sebenarnya, melainkan mereka akan mengutuk kekerasan yang ada dengan Islam sebagai "sasaran".

"Karena itu, ulama di sana harus kembali kepada solusi dakwah, serta ekonomi dan pendidikan. Dirikan madrasah atau masjid untuk mengajari warga setempat mengaji. Jangan mengatakan Syiah itu sesat, karena justru akan memunculkan kekerasan, padahal Syiah itu lebih Islam daripada Ahmadiyah," ujarnya.

Sementara itu, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar menyatakan konflik Sampang bukanlah konflik Syiah dan Sunni, melainkan ada pihak ketiga yang melakukan provokasi terhadap keduanya.

"Jadi, ada pihak yang mengadu domba Syiah dan Sunni, tapi informasi yang beredar menjadikan Syiah sebagai korban, padahal korban warga dan rumah yang dibakar di sana bukan hanya milik Syiah, tapi Sunni juga," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan para ulama dan masyarakat Sampang untuk bersikap hati-hati, agar tidak mudah terkecoh yang justru menguntungkan orang lain yang "menjual" masalah di Sampang itu.

Senada dengan itu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf yang mewakili Gubernur Jatim Soekarwo untuk menghadiri Halalbihalal PWNU Jatim itu menegaskan kerusuhan Sampang itu sebenarnya masalah dua orang kakak beradik yang merepotkan banyak orang.

"Itu dua orang kakak beradik yang merepotkan kita semua, bahkan niat baik pemerintah melakukan relokasi pengungsi Syiah Sampang agar pendidikan anak-anak mereka terjamin dan kehidupan ekonomi mereka juga pulih, ternyata dicurigai tokoh-tokoh Syiah di sana," katanya.

Oleh karena itu, Gubernur Jatim Soekarwo saat ini mengadakan pertemuan di Surabaya dengan berbagai pihak dari Sampang guna mengatasi masalah pengungsi yang berlarut-larut. "Karena itu, saya mewakili Gubernur Jatim datang ke PWNU," katanya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.