Metrotvnews.com, Jakarta: Kapolri Jenderal Polisi Timor Pradopo mengungkapkan 1.600 titik rawan konflik tersebar di seluruh Indonesia. Kapolri mengungkapkan itu saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/9).
Kapolri mengakui terjadi peningkatan jumlah kasus bentrokan dan konflik sosial dari 2011 hingga 2012. Pada 2012, sebanyak 88 kasus konflik sosial terjadi akibat berbagai faktor, di antaranya isu SARA, perebutan lahan, dan kisruh Pilkada.
Satu di antaranya terjadi di Sampang, Jawa Timur, pada 26 Agustus 2012. Menurutnya, kerusuhan antarkelompok warga itu mengakibatkan 49 rumah terbakar dan 282 warga ditampung di lapangan tenis indoor GOR Sampang.
Polisi, akunya, memeriksa delapan orang dalam kejadian tersebut. Satu orang ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Kapolri, persoalan di Sampang tak terkait konflik agama. Kerusuhan murni akibat masalah asmara yang merentet ke perbedaan aliran agama Islam, yaitu Suni dan Syiah.
Selain Sampang, Kapolri pun memaparkan kerusuhan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah. Namun, Kapolri tak menjelaskan mengenai rentetan penembakan di Solo yang terjadi dua pekan terakhir.
Komisi III berharap Kapolri bersedia mengungkapkan berbagai kelemahan dalam penanganan konflik di masyarakat. Anggota dewan juga meminta Kapolri mengakui berbagai kendala mendeteksi konflik masyarakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami