Kadin: Kinerja Industri Perbankan Berkembang Positif

Kuta: Kinerja industri perbankan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dan menuju arah positif. Tecermin dari tingginya ratio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada jauh di atas delapan persen.

"Selain itu terjaganya rasio kredit yang bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross di bawah lima persen," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani, Rakor Bidang Perbankan dan Finansial Kadin 2012 di Kuta, Bali, Jumat (14/9).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia pada 2012, intermediasi perbankan juga terus membaik, tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir Juni tahun ini mencapai 25,8 persen (yoy). Kredit investasi tumbuh cukup tinggi sebesar 29,1 persen (yoy). Sedangkan kredit modal kerja dan kredit konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 28,2 persen (yoy) dan 19,6 persen (yoy).

Dia berharap dengan kondisi industri perbankan yang terus meningkat itu membuat kapasitas perekonomian ke depan dapat semakin meningkat. Saat ini kinerja pasar modal maupun lembaga keuangan nonbank hingga semester I/2012 juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik.

"Melihat pertumbuhan lembaga keuangan baik bank maupun nonbank yang cukup mengembirakan, ke depan diperlukan dukungan kebijakan pemerintah di sektor keuangan," ujarnya.

Dukungan itu diperlukan karena hingga saat ini konsentrasi aset sektor keuangan masih terfokus ke industri perbankan dengan pangsa pasar 78,2 persen dari total aset lembaga keuangan.

"Untuk itu diperlukan upaya pemerintah untuk meningkatkan diversifikasi aset lembaga keuangan guna meningkatkan stabilitas sistem sektor tersebut," ucapnya.

Menurut Rosan, tumbuhnya lembaga pembiayaan nonbank dapat menjadi salah satu sumber alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur di wilayah Tanah Air.

Seperti diketahui pemerintah berharap perekonomian dapat tumbuh lebih baik pada tahun ini dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen.

"Untuk mencapai target tersebut tentunya dibutuhkan strategi yang terencana, sistematis dan implementatif untuk mencapainya. Ini karena Indonesia masih akan diwarnai sejumlah tantangan yang tidak ringan ke depannya," ujarnya.