Rapat kedua Joint Committee (JC) yang diselenggarakan di Kuala
Lumpur, Malaysia, Kamis (29/9), akhirnya berjalan sesuai skenario. Hal
tersebut ditandai dengan adanya kesepakatan soal penggabungan kompetisi,
Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (ISL).
Ketua JC, Todung Mulya Lubis
mengatakan, sejauh ini masih belum diputuskan nama dan format pasti
dari penggabungan dua kompetisi kasta utama namun beda operator
tersebut. Catatan, ISL diawaki PT Liga Indonesia (PT LI), sedangkan IPL
diputar oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS).
"Alasannya,
di dalam rapat belum disepakati soal penamaan kompetisi dan berapa
jumlah pesertanya. Yang pasti, akan ada pertemuan lanjutan antara Widjajanto selaku CEO PT LPIS dan Joko Driyono CEO PT LI," terangnya.
Todung
menjabarkan, realisasi penyatuan kompetisi baru bisa terjadi pada musim
kompetisi 2014/2015. Pasalnya, butuh banyak adaptasi soal format
kompetisi hingga penentuan klub-klub yang berhak berlaga. Alhasil, musim
kompetisi 2012/2013, ISL dan IPL tetap jalan secara bersamaan.
"Yang
pasti, penggabungan kompetisi tersebut, nantinya berada di bawah
kontrol PSSI. Kita patut bersyukur karena rapat JC ini sekaligus
memberikan pencerahan bagi perkembangan sepak bola Indonesia ke
depannya," tuntas Ketua Komite Etik PSSI tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami