Jepang Pantau Gunung Lokon

Tomohon: Pemerintah Jepang bekerja sama dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang instrumen seismik di sekitar Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Instrumen itu berfungsi memberikan data dan informasi aktivitas seismik gunung api dan memprediksi kemungkinan berdasarkan tren aktivitas tersebut.

"Sedikitnya ada empat instrumen seismik yang dipasang oleh enam teknisi berkebangsaan Jepang sejak beberapa hari lalu," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Senin (24/9).

Dia mengatakan instrumen-instrumen seismik tersebut dipasang di empat titik berbeda dalam radius dekat dengan kawah Tompaluan, yaitu titik di sekitar perkebunan Desa Agotey Kabupaten Minahasa, serta di areal perkebunan Kelurahan Kinilow, Tara-Tara serta Wailan Kota Tomohon.

"Empat instrumen seismik sudah sejak pekan lalu dipasang. Perlatan ini kan mendukung empat instrumen serupa yang telah dipasang terlebih dahulu," kata Farid.

Farid menambahkan, data-data dan informasi ini akan sangat bermanfaat bagi petugas pos pengamatan Gunung Api yang bertugas setiap harinya. Data dan informasi yang direkam dapat dijadikan rujukan untuk memberikan peringatan dini kepada warga yang tinggal di radius bahaya Gunung Lokon.

"Semakin cepat dan akurat informasi yang direkam peralatan ini, informasinya dapat dijadikan referensi pihak-pihak terkait untuk diteruskan kepada warga yang tinggal di sekitar Gunung Lokon. Terlebih mereka yang masuk daerah rawan bencana", kata dia.

Gunung Lokon merupakan satu dari empat gunung di kawasan Timur Indonesia yang masih berstatus siaga level III yaitu Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan dan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang keduanya berada di Sulawesi Utara, serta Gunung Gamalama di kepulauan Halmahera Utara.