Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Priyatno: Mahar Politik untuk PKS Tak Aneh

Rabu, 22 Agustus 2012

Jakarta: Kabar Fauzi Bowo "membeli" suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua bukan isu baru buat Priyatno Harsasto. Menurut pakar politik itu, "mahar politik" sebesar Rp20 miliar untuk PKS hal wajar.

"Dari awal, lembaga survei sudah memperkirakan PKS akan mendukung Fauzi Bowo. Fauzi Bowo yang sedang dalam keadaan tertekan juga wajar bila melakukan segala cara," kata Priyanto di Jakarta, Rabu (22/8).


Dosen Universitas Diponegoro, Semarang, itu mengatakan, saat ini tak aneh bila di dunia politik yang sangat transaksional terdapat "komitmen" yang dinilai saling menguntungkan. Di satu sisi, seorang calon memerlukan dukungan, di sisi lain partai politik memerlukan biaya besar.

Justru, menurut dia, adalah hal aneh bila masih ada politisi atau partai bersih dan jauh dari politik transaksional. Semua partai di Indonesia sudah menerapkan politik transaksional.

"Politik bersih yang bebas dari transaksional bukan menjadi 'mainstream' politik saat ini. Hampir semua politisi dan partai melakukan politik transaksional," terang dia.

Priyatno mengatakan saat ini citra PKS sebagai partai bersih mulai luntur. Bila Partai Keadilan (PK) yang menjadi embrio PKS saat itu dinilai masih bersih dan bisa memberikan harapan, hal itu wajar karena masih baru muncul.

Apalagi, sejumlah politisi PKS pun ternyata diduga terlibat sejumlah kasus korupsi. Hal itu, kata dia, makin melunturkan citra PKS sebagai partai bersih.

"PKS sudah tidak berbeda dengan partai lain. Yang membedakan hanya organisasinya saja yang lebih baik karena PKS merupakan partai kader sedangkan yang lain lebih kepada partai massa," katanya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.