Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) dilakukan secara serentak. Pasalnya, pelaksanaan secara serentak dinilai lebih efisien.
"Saya lapor beliau tadi. Setuju beliau, silahkan diatur. Sebenarnya Presiden setuju kalau memang itu diadakan (secara serentak) supaya lebih efisien," kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/8).
Menurut Gamawan, pilkada serentak dengan menggabungkan pemilihan gubernur dan bupati/walikota, lebih efektif, lebih murah biayanya dan mengefisienkan waktu. Di sisi lain juga mengurangi kebosanan masyarakat terhadap pilkada sehingga diharapkan lebih berkualitas.
"Tiap dua hari sekali kita dengar berita pilkada ini, bupati ini, dan lain lain. Jadi sepertinya negeri ini pilkada saja isinya," katanya.
Ia menyebut, pihaknya tengah mengkaji secara tepat penerapan pilkada serentak tersebut dan menginisiasi hal ini dalam RUU Pilkada yang telah diajukan.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri memunculkan wacana penundaan pilkada yang dijadwalkan tahun 2014. Alasannya, pelaksanaan pilkada itu berdekatan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kejenuhan masyarakat.
Sebanyak 43 pilkada tahun 2014 akan ditunda dan perubahan jadwalnya diserahkan ke masing-masing wewenang di daerah.
KPU Jawa Timur sudah memutuskan untuk memajukan pilgub ke tahun 2013 dan KPU Nusa Tenggara Timur baru memutuskan untuk menunda tujuh pilkada di tujuh kabupaten.
Apabila pilkada 2014 ditunda satu tahun maka lebih dari separuh pilkada akan berlangsung pada tahun yang sama, 2015. Saat ini pembahasan mengenai wacana pilkada serentak tersebut masih berlangsung di DPR.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami