Puluhan warga dan petani tembaku Sumenep, Kamis (30/08/12), berunjuk rasa ke perwakilan Gudang Garam Kediri di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep. Mereka memprotes rendahnya harga tembakau.
Sambil berorasi, para pengunjuk rasa membentangkan poster bertuliskan protes. 'Masyarakat menangis ulah penguasa dan pengusaha'.
Korlap aksi, Aliyatin mengungkapkan, harga tembakau di masyarakat sangat rendah. Ia menduga hal itu karena permainan gudang. "Harga tembakau di bawah hanya Rp 2.000 - 11.000. Ini pasti permainan gudang," teriaknya.
Aksi sempat berlangsung panas, ketika para pengunjuk rasa memaksa masuk gudang dan menerobos pagar betis aparat kepolisian.
"Kita akan masuk, menemui langsung pihak gudang. Mereka akan kita paksa untuk menemani kita ke Pemkab. Pihak gudang harus tanggung jawab dengan anjloknya harga tembakau," ujar Aliyatin.
Namun upaya pengunjuk rasa menerobos masuk pagar gudang tidak berhasil. Mereka bisa dihalau aparat Kepolisian. Akhirnya setelah puas berorasi, massa meninggalkan gudang dan melanjutkan aksi unjuk rasa ke Pemkab Sumenep.
"Kami akan menuju Pemkab. Tapi ingat. Kami akan kembali berunjuk rasa ke gudang, apabila tuntutan kami diabaikan. Kami akan membawa massa yang lebih besar lagi," ancamnya.
PT Gudang Garam Tbk Kediri di Sumenep, berdasarkan ketentuan pabrik, mematok harga pembelian tembakau rajangan terendah Rp 21 ribu dan tertinggi Rp 33 ribu per kilogram. Namun patokan harga tersebut bersifat sementara, karena menyesuaikan dengan kualitas tembakau. Sedangkan target pembelian yang ditetapkan sebanyak 2000 ton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami