KEDONDONG
(Spondias dulcis Forst.)
(Spondias dulcis Forst.)
1. SEJARAH SINGKAT
Kedondong merupakan tanaman buah berupa pohon yang                dalam bahasa inggris disebut ambarella, otaheite apple, atau great                hog plum. Sedang di Asia Tenggara disebut : kedondong (Indonesia                & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah (Kamboja),                kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c (Vietnam).                Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini                telah tersebar ke seluruh daerah tropik.
2. JENIS TANAMAN
Kedondong merupakan tanaman buah yang berasal dari                famili Anacardiaceae. Jenis-jenis kedondong unggul yang potensial                dan banyak ditanam oleh para petani diantaranya adalah kedondong                karimunjawa, kedondong bangkok, dan kedondong kendeng. Kedondong                karimunjawa merupakan kedondong yang buahnya berukuran. raksasa/super.                Produksi kedondong ini dapat terjadi sepanjang tahun. Bentuk buahnya                lonjong dengan berat 0,7-1 kg/buah.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat buah kedondong manis kultivar unggul dimakan                dalam keadaan segar, tetapi sebagian buah matang diolah menjadi                selai, jeli, dan sari buah. Buah yang direbus dan dikeringkan dapat                disimpan untuk beberapa bulan. Buah mentahnya banyak digunakan dalam                rujak dan sayur, serta untuk dibuat acar (sambal kedondong). Daun                mudanya yang dikukus dijadikan lalapan. Buah dan daunnya juga dijadikan                pakan ternak. Kayunya berwarna coklat muda dan mudah mengambang,                tidak dapat digunakan kayu pertukangan, tetapi kadang-kadang dibuat                perahu. Dikenal di berbagai pelosok dunia berbagai manfaat obat                dari buah, daun, dan kulit batangnya, dan dari beberapa negara dilaporkan                adanya pengobatan borok, kulit perih, dan luka bakar. Tiap 100 gram                bagian buah yang dapat dimakan mengandung 60-85 gram air, 0,5-0,8                gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85- 3,60                gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan besi;                buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%.
4. SENTRA PENANAMAN
Tanaman kedondong banyak ditanam di negara-negara                Asia Tenggara. Salah satu negara yang menjadi sentra penanaman kedondong                ialah Filipina yang memiliki satu jenis kedondong unggul yaitu jenis                Spondias purpurea L. Di Indonesia daerah penghasil kedondong salah                satu diantaranya adalah Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
- Pohon kedondong cabang-cabangnya rapuh dan mudah patah sehingga keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak pohon ini.
- Curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun. Pada saat musim kemarau daun kedondong rontok seluruhnya dan pada musim penghujan akan tumbuh kembali dengan cepat.
- Pohon kedondong memerlukan banyak cahaya; pohon yang ternaungi menghasilkan buah sedikit/tidak dapat berbuah sama sekali.
- Suhu yang hangat sekitar 30°C sangat cocok untuk tanaman kedondong.
- Kelembaban udara sekitar 14%.
5.2. Media Tanam
- Tanaman kedondong mampu tumbuh sama baiknya pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, asalkan tanah itu memiliki sistem pengaliran air yang baik. Tanah yang disukai adalah tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik.
- Derajat Keasaman tanah (pH) yang sesuai untuk tanaman kedondong ialah antara 5,5-6,2. Apabila tanah terlalu asam maka untuk menaikkan pH perlu dilakukan pengapuran.
- Tanaman kedondong tidak suka pada genangan air. Akan tetapi pohon ini juga toleran terhadap kekeringan, dalam keadaan stres dedaunannya akan rontok untuk sementara saja. Sistem pengairan yang baik akan menunjang pertumbuhan kedondong sehingga produksinya melimpah. Permukaan air tanah yang dapat dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara 50-200 cm.
- 4) Kelerengan tidak terlalu mempengaruhi tanaman kedondong, namun tanaman kedondong paling baik ditanam pada daerah yang datar dengan kelerengan antara 0-10°.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman kedondong tumbuh baik pada dataran rendah                yang kering sampai ketinggian 700 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Benih yang akan ditanam harus memenuhi syarat-syarat                pertumbuhan, yaitu: 
- Benih berasal dari tanaman induk yang sehat.
- Benih yang dibeli di toko atau distributor harus yang memiliki persen kecambah sekitar 80% dan persen kemurniannya juga perlu diperhatikan.
- Benih yang berasal dari pembiakan vegetatif harus dari bagian tanaman yang sehat dan dewasa.
- Benih dapat disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam agar benih dapat tahan terhadap keadaan lingkungan.
2) Penyiapan Benih
Pengadaan benih kedondong dapat dilakukan secara generatif                atau dengan vegetatif. Secara generatif adalah dengan menggunakan                biji. Biji dapat terjadi dari penyerbukan sendiri maupun dari penyerbukan                silang. Oleh karena itu benih yang berasal dari biji, setelah tumbuh                dewasa sifat-sifat dari induknya akan berbeda. Sehingga kebanyakan                orang menggunakan pembiakan vegetatif untuk memperbanyak tanaman                kedondong. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok,                stek batang/dengan okulasi sambungan. Benih biasanya tidak disimpan                akan tetapi langsung ditanam di lapangan setelah dilakukan
pembiakan baik pembiakan secara vegetatif maupun generatif.
pembiakan baik pembiakan secara vegetatif maupun generatif.
3) Teknik Penyemaian Benih
Benih dapat disemai terlebih dahulu pada tempat pesemaian                khusus. Tempat pesemaian ini biasanya dibuat dengan naungan dan                pinggirnya ditutup dengan jaring kawat untuk melindungi benih dari                gangguan hewan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan tanah humus                atau tanah dicampur dengan kotoran hewan, setelah tumbuh 4-5 daun                dapat dipindahkan ke dalam polybag. Pemindahannya dilakukan dengan                hati-hati karena akar tanaman dapat rusak. Benih disemai pada waktu                2-3 minggu sebelum tanam.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Semai sebaiknya disiram setiap pagi dan sore hari.                Penyiraman menggunakan gembor yang lubang-lubangnya kecil sehingga                kucuran air tidak merusak tanah pesemaian. Apabila biji yang tumbuh                terlalu banyak dan rapat maka perlu dijarangi. Apabila ada gejala-gejala                benih yang terkena serangan hama maka penyemprotan pestisida dapat                dilakukan dengan dosis yang rendah. 
5) Pemindahan Bibit
Setelah bibit sudah mencapai pertumbuhan yang baik                dengan pertumbuhan daun antara 10-15 helai maka bibit siap ditanam                dilapangan. Waktu pemindahan bibit dilakukan pada pagi hari/sore                hari ketika udara masih sejuk. Setelah bibit dipindahkan dapat dilakukan                penyiraman.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebelum membuka kebun, harus direncanakan dahulu.                Kondisi tanah seperti halnya pH tanah perlu diukur dahulu dengan                menggunakan pH-tester. Dengan mengetahui pH tanah maka dapat diketahui                apakah tanah perlu pengapuran atau tidak. Selain pH tanah, perlu                juga dilakukan analisis tanah dengan mengamati jenis tanah dan kesuburannya.                Apabila tanah kurang subur maka perlu dilakukan pemupukan awal.                Pemupukan awal biasanya dengan menggunakan pupuk kandang. Penetapan                waktu penanaman juga sangat penting, untuk tanaman kedondong diusahakan                ditanam pada awal musim hujan. Kemudian melakukan pengukuran luas                areal penanaman sehingga dapat diketahui kebutuhan benih yang akan                ditanam. Tanaman kedondong dapat berbuah lebat dan tajuknya menyebar                sehingga jarak tanam antar pohon juga harus lebar. Produksi untuk                setiap pohon bisa bermacam-macam tergantung jenis/varietas kedondong                yang ditanam.
2) Pembukaan Lahan
Supaya tanaman kedondong tumbuh subur, maka hendaklah                seluruh kebun dibajak atau dicangkul. Biayanya memang cukup banyak,                tetapi biaya ini tidak akan sia-sia dibandingkan dengan hasil kebun                yang akan didapat. Bagi tanah yang kurang baik pembuangan airnya,                hendaklah dibuat saluran-saluran pembuangan air, umpamanya bagi                tanah yang rendah, padat, dan sebagainya. 
3) Pembentukan Bedengan
Pada umumnya penanaman kedondong tidak perlu menggunakan                bedengan-bedengan. Akan tetapi, bila lahan sering digenangi air                maka pembuatan bedengan sangat diperlukan. 
4) Pengapuran
Kondisi pH tanah yang terlalu asam akan menghambat                pertumbuhan tanaman kedondong. Untuk manaikkan pH tanah maka perlu                dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang diberikan biasa adalah dolomit.                Mengenai jumlah kapur yang diberikan disesuaikan dengan besarnya                keasaman tanah. Cara pengapuran dilakukan dengan penaburan pada                waktu setelah pembajakan atau pada waktu pembuatan lubang tanam                (diberikan untuk setiap lubang).
5) Pemupukan
Pada tanah yang kurang subur akibat kandungan humus                hanya sedikit, atau tanah itu padat, maka hendaklah tanah tersebut                ditanami pupuk hijau terlebih dahulu. Tanaman yang ditanam sebagai                pupuk adalah tanaman yang dapat mengahasilkan unsur hara nitrogen                (N) dan unsur-unsur hara lainnya yang sangat diperlukan tanaman                kedondong. Pemakaian pupuk kimia seperti urea, TSP, ZA dan lainnya                juga dapat diberikan dengan dosis yang sesuai. Pemupukan dilakukan                pada setiap lubang tanam pada waktu pembuatan lubang. 
6) Pemasangan Ajir
Setelah tanah selesai dikerjakan, maka mulailah dipasang                ajir pada tempat-tempat yang akan ditanami pohon kedondong. Kegunaan                ajir tersebut ialah agar bibit pohon yang ditanam dapat berjajar                dengan teratur. 
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam 
Jarak tanam untuk tanaman kedondong adalah 7,5-12                m. Jarak tanam untuk tanaman kedondong memang harus cukup lebar,                sebab tanaman ini memiliki tajuk yang menyebar. Pola tanam ada dua                macam, yaitu secara bujur sangkar atau segitiga. Menurut aturan                bujur sangkar, pohon ditanam pada tiap-tiap sudut bujur sangkar,                sedangkan menurut aturan segi tiga kedua pohon ditanam pada tiap-tiap                sudut segi tiga. Supaya kita dapat memasang dengan baik, maka digunakanlah                alat yang dianamakan square atau boleh juga dipakai hoekspiegel.                Kalau kedua alat tersebut tidak ada, dapatlah dibuat alat sendiri.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Dua atau tiga minggu sebelum menanam pohon kedondong,                lubang harus dibuat terlebih dahulu di tempat ajir-ajir yang sudah                dipasang. Ukurannya 1 X 1 X 0,50 m atau 1,80 X 0,80 X 0,50 m pada                kebun yang telah dibajak atau dicangkul. Pembuatan lubang tanam                dilakukan dengan menggali lapisan tanah atas dan dinaikkan ke depan                atau kanan kiri lubang. Kemudian tanah lapisan bawah digali dan                dinaikkan ke belakang atau diratakan disekitar, maksudnya agar tanah                bawah itu tidak bercampur dengan tanah disekitarnya. Pada permulaan                musim penghujan, lebih kurang 15-30 hari sebelum menanam, lubang-lubang                tanaman harus sudah selesai ditutup. Tutup lubang sekali-kali tidak                boleh dipadatkan, biarkan saja supaya turun sendiri. Waktu menutup                lubang, tanah galian dari lapisan bawah sedapat mungkin jangan dikembalikan.                Untuk menutup, pakailah lapisan atas dan tanah di sekelilingnya.                Akan lebih baik lagi kalau tanah itu dicampur dengan pupuk organis                dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Apabila saat membuat lubang                itu di dalamnya terdapat air, maka hal itu membuktikan bahwa pembuangan                air kurang lancar, sehingga perlu dibuat saluran-saluran pembuangan                lagi. Lubang tanam tidak perlu dibuat terlalu dalam, sebab akan                berakibat akar pohon itu terlalu dalam masuk ke dalam tanah dan                yang menjalar pada lapisan tanah sebelah atas menjadi kurang.
3) Cara Penanaman
Waktu terbaik untuk menanam pohon kedondong ialah                pada permulaan musim hujan, sebab selama musim hujan akan tumbuh                banyak akar, sehingga dalam musim kemarau tidak akan kekurangan                air. Bibit yang berasal dari pesemaian lebih baik dari pada yang                berupa stump, sebab lekas tumbuh dan tidak mudah dihinggapi penyakit.                Bibit yang berasal dari semai, sebelum ditanam polybagnya (dari                keranjang bambu) harus dibuang; bila tidak maka akan mudah untuk                menjadi sarang rayap dan akar-akarnya terganggu menembusnya. Pada                waktu menanam, batas akar dengan batang harus setinggi permukaan                tanah. Apabila tidak hujan maka hendaklah disiram tiap-tiap hari                selama 1 minggu. 
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman.
Pohon yang terlihat lambat pertumbuhannya dapat disulam                dan digantikan bibit yang baru dan sehat. Penyulaman dilakukan pada                1-2 minggu setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan menggali tanah                disekelilingnya dan mencabutnya kemudian tanah bekas lubang tanam                dibiarkan lagi seperti halnya ketika sebelum penanaman dilakukan.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan setelah pohon berumur 2-4 minggu                setelah tanam. Gulma yang ada di sekeliling tanaman muda segera                di cabut sampai akar-akarnya dan dapat dimasukkan dalam lubang khusus                untuk dibuat kompos. Pencabutan harus hati-hati jangan sampai merusak                akar pohon kedondong. 
3) Pembubunan
Pembubunan jarang dilakukan karena pohon kedondong                ditanam cukup dalam sehingga akar tidak terlihat dipermukaan. Pembubunan                dapat dilakukan apabila musim hujan yang lebat sehingga air melimpah,                tanah dapat dinaikkan ke sekeliling pohon agar air hujan tidak menggenang.              
4) Perempalan
Bagi pohon yang hanya untuk sementara ditanam, lebih                baik kalau tidak dirempal atau hanya sedikit yang dirempal, supaya                lekas berbuah. Tetapi bagi tanaman untuk jangka panjang, haruslah                diadakan perempalan beberapa kali, supaya pohon menjadi kuat dan                bagus bentuknya. Pada saat pohon kedondong berbuah, sekali-kali                jangan dilakukan perempalan. Tujuan perempalan adalah untuk membentuk                pohon, pemeliharan, dan untuk mempermuda pohon. Perempalan dahan                yang besar hendaklah dilakukan dengan hati-hati; jagalah agar dahan                tersebut jangan sampai pecah. Luka bekas perempalan harus dilicinkan                dengan pisau, kemudian dilumasi dengan parafin supaya jangan kemasukan                air atau dihinggapi cendawan.
5) Pemupukan
Jika pohon ditanami pohon yang tetap, maka hanya tanah                sekeliling pohon yang dipupuk. Tetapi jika tanah yang terluang diantara                pohon-pohon tersebut juga ditanami dengan tanaman sela, maka tanah                kebun itu harus dipupuk seluruhnya, setelah setahun ditanami. Cara                memupuk pohon kedondong yang tetap adalah dengan menyebar pupuk                di tanah sekeliling pohon itu. Luas lingkaran itu adalah sebesar                lingkaran mahkota daun. Lebih baik kalau lingkaran pupuk itu lebih                besar daripada lingkaran mahkota daun, sebab biasanya akar-akar                yang mencari makanan, panjangnya sampai melampaui lingkaran mahkota                daun. Untuk pupuk kandang lebih baik dibuat lubang sekeliling pohon                dengan ukuran 40x40x30 cm. Pupuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian                ditutup kembali. Untuk menjaga agar akar pohon tidak rusak, sebaiknya                digali lubang yang mengelilingi pohon kearah luar (sejajar akar                pohon). Macam pupuk yang baik bagi pohon buah-buahan ialah pupuk                organis. Pupuk organis dapat berupa pupuk kandang, kompos, sampah,                pupuk hijau. Penggunaan pupuk kimia dianjurkan jenis N : P2O5 :                K2O = 2: 1: 1 untuk tanah yang subur, sedangkan untuk tanah yang                kurus perbandingannya ialah 1: 2: 2
6) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan pada saat musim kemarau. Apabila                pengairannya sulit maka dapat dilakukan penyiraman pada waktu pagi                dan sore hari. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan gembor                atau menggunakan penyedot diesel bila lokasi pengambilan air agak                sulit. 
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida harus hati-hati sebab salah-salah                dapat membuat serangga yang menguntungkan akan ikut mati. Penyemprotan                dilakukan pada pagi buta (pagi sekali) ketika udara masih tenang                dan serangga-serangga yang menguntungkan belum datang seperti halnya                lebah.
8) Pengurangan Buah
Buah yang terlalu lebat dapat menurunkan kualitas                buah itu sendiri. Selain buahnya akan berukuran kecil-kecil tetapi                juga bentuknya akan jelek dan dahan-dahannya mudah patah. Sehingga                penjarangan buah perlu dilakukan pada waktu bunga menjadi buah,                hendaknya sudah mulai dilakukan penjarangan. Pertama-tama buah yang                sakit dan rusak dibuang, kemudian yang dipandang perlu saja. Buah                yang akan dibuang digunting tangkainya dengan gunting kecil atau                dirompes (diuntir) dengan tangan. 
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
-  Ulat perusak daun (Cricula trifenestrata Helf.)                  - Ciri: ulat yang berwarna hitam dengan bintik putih dan bulunya berwarna berwarna putih, kepala dan perut berwarna merah-cerah. Panjang ulat sekitar 60 mm, dan pupanya berada di dalam kokon berwarna emas dan sering dijumpai bergerombol pada daun. Kupu betina berwarna coklat dengan rentangan sayap sekitar 75 mm. Telur berwarna putih keabu-abuan yang diletakkan secara berderet pada tepi daun atau cabang.
- Pengendalian: secara alami populasinya dan penyemprotan insektisida.
 
-  Kumbang (Podontia affinis Grond.)                  - Ciri: kumbang berukuran besar, dengan kaki berwarna kuning. Sayapnya dengan 8 bintik gelap, panjang 10-12 mm. Pupa berada dalam tanah. Dewasanya bila terganggu akan menjatuhkan diri ke tanah. Telur berukuran 1,6 mm yang diletakkan pada permukaan bawah daun dan tertutup oleh substansi gelap. Betina hidupnya sekitar 3 bulan dan menghasilkan telur sekitar 500 butir. Perkembangannya 38-42 hari. Musuh alaminya berupa parasit telur Ooencyrtus podontiae.
- Pengendalian: populasinya secara alami dan penyemprotan insektisida.
 
7.2. Penyakit
Penyakit pada pohon kedondong sama seperti pada tanaman                buah-buahan lainnya. Jenis penyakit yang sering muncul ialah penyakit                kulit (Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll                yang disebabkan oleh cendawan, bakteri atau virus. Penyakit biasanya                menyerang bagian daun, buah, dan batang. 
Pengendalian: menggunakan fungisida zat-zat aditif                lainnya seperti bubur bordo dan bubur belerang.
7.3. Gulma
Alang-alang, rumput-rumputan benalu dan lainnya yang                tumbuh pada tanaman sering mengganggu pertumbuhan. Pemberantasan                dilakukan dengan manual yaitu penyiangan dan dapat pula menggunakan                herbisida. 
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen 
Buah kedondong siap panen ialah yang sudah masak dengan                warna hijau kekuningan dan berukuran cukup besar. Buahnya matang                setelah 6-8 bulan setelah bunga mekar. Waktu pemanenan dilakukan                pada pagi hari ketika buah masih segar. 
8.2. Cara Panen
Dalam pemanenan haruslah diketahui cara yang baik                agar tidak merusak buah. Untuk pohon kedondong pemanenan dilakukan                dengan cara memanjat pohon dan memasukkan buah yang dipetik ke dalam                keranjang. Dan kalau terlalu jauh letaknya dapat mempergunakan galah                yang ujungnya diberi jaring. Buah dipetik dan dimasukkan ke dalam                keranjang yang alasnya diberi sabut atau lumut. Memanen buah haruslah                dipegang dalam telapak tangan, tidak di antara ujung jari. Sebab                jika buah terkena kuku dapat rusak; apalagi kalau jari-jarinya berkuku                panjang. 
8.3. Periode Panen
Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan memetik                buah yang matang, sedangkan yang belum matang dan masih kecil tidak                dipetik. Dengan cara ini buah yang belum matang dan masih kecil                akan bertambah besar. Pemanenan dapat dilakukan pada bulan Januari-April                karena pembungaan biasanya pada bulan Juli -Agustus.
8.4. Prakiraan Produksi
Buah kedondong pada jenis karimunjawa beratnya dapat                mencapai 1 kg. Sehingga perkiraan produksi dalam satiap pohon dapat                dihitung dengan rata-rata banyaknya buah per pohon per hektar. Perhitungannnya                kadang-kadang tidak merata untuk setiap pohon, karena perbedaan                jenis juga akan berbeda pula ukuran buahnya dan jumlah buah yang                dihasilkan.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Setelah dipetik buah dikumpulkan dalam keranjang kemudian                setelah keranjang penuh dapat dikumpulkan pada tempat yang beralas                daun-daun pisang atau alas lain. Pengumpulan dilakukan di tempat                yang teduh sehingga buah tetap terjaga kesegarannya. Dalam mengumpulkan                buah harus hati-hati jangan terlalu kasar sehingga buah tidak memar                atau luka. Sebab kalau luka akan cepat membusuk. 
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Setelah dikumpulkan kemudian buah disortir dan kemudian                digolongkan menurut kematangan dan ukuran buahnya. Buah yang bagus                akan dikirik kepada penjual besar (supermarket), sedangkan buah                yang kecil untuk pasar lokal. Buah yang akan dikirim jauh, sebaiknya                buah yang belum kelihatan masak, karena jika sudah masak akan terjadi                pembusukan setelah sampai di tempat pengiriman. Buah yang masak                sebaiknya langsung dikonsumsi.
9.3. Penyimpanan
Buah kedondong dapat disimpan ditempat yang dingin                dengan menggunakan alat pendingin. Pendinginan dapat mengawetkan                buah sampai beberapa minggu. Tempat penyimpanan harus bersih dan                buah yang akan disimpan juga dicuci terlebih dahulu sampai bersih                betul. 
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah penyortiran, langkah selanjutnya ialah buah                kedondong dikemas dengan dimasukkan ke dalam karung goni khusus                yang berlubang atau dikemas dengan bok kardus atau juga dengan kayu                yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat terhindar dari benturan                langsung dengan benda keras lain. Setelah dikemas kemudian diangkut                dengan alat transportasi.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya : …
10.2. Gambaran Peluang Agrobisnis : Di dalam negeri                kedondong tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya. Buah yang                berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat                menembus pasar untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri kedondong                adalah buah eksotik yang banyak penggemarnya dan termasuk buah impor                yang mahal. Potensi Indonesia untuk mengekspor kedondong begitu                besar, tetapi pemanfaatannya tidak maksimal. Untuk mensuplai kebutuhan                kedondong luar negeri yang harus kontinyu dan standard mutu tidak                berubah, diperlukan pengembangan agribisnis kedondong yang mencakup                areal tanam luas dengan kultur teknis dan pasca panen yang terkendali.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi, syarat                mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
11.2. Diskripsi …
11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu …
11.4. Pengambilan Contoh : Satu partai/lot kedondong                terdiri dari maksimum 1000 kemasan. Contoh diambil
secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 partai/lot seperti terlihat dibawah ini:
secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 partai/lot seperti terlihat dibawah ini:
- Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot sampai dengan 100 : contoh yang diambil 5.
- Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 101 – 300: contoh yang diambil 7.
- Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 301 – 500: contoh yang diambil 9.
- Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 501 – 1000: contoh yang diambil 10.
11.5. Pengemasan
Pengemasan buah kedondong dalam peti kayu, berat bersih                setiap peti kayu maksimum 25 kg, susunan buah dalam peti kayu kompak                dengan setiap buah yang diberi pembungkus/ penyekat, atau kotak                kotoran diberi penyekat dan lobang udara, susunan buah dalam kotak                karton satu lapis dengan berat bersih kotak karton maksimum 10 kg.                Untuk pemberian merek di bagian luar kotak kayu di beri label yang                dituliskan antara lain :
- Nama barang.
- Jenis mutu.
- Nama/kode perusahaan/eksportir.
- Berat bersih.
- Produksi Indonesia.
- Tempat/negara tujuan.
12. DAFTAR PUSTAKA 
- AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan 1. Kanisius. Yogyakarta
- Najiyati, Sri & Danarti. 1993. Memilih dan Merawat Tanaman Buah di Pekarangan Sempit. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Prasojo, B. Joko. 1984. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Rismunandar. 1986. Penyakit Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. Sinar Baru.Bandung.
- Sudarmo, Subiyakto. 1995. Pengendalian Serangga Hama Tanaman Buah-buahan. Kanisius. Yogyakarta.
- Verheij, E.W.M. & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2; Buah-buahan yang dapat Dimakan (Terjemahan). PT Gramedia Pustaka Utama & Prosea Indonesia & European Commission. Jakarta.
- Widyastuti, Yustina Erna & Farry B. Paimin. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta.

 

0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami