Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Seisme

Jumat, 24 Februari 2012

Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.
a)    Klasifikasi Gempa
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses  terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1)   Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
(2)   Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api.  Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar  gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
(3)   Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
(1)   Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
(2)   Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.

Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
(1)   Gempa bumi dalam :  kedalaman  hiposenter  lebih  dari  300  km  di  bawah permukaan bumi.
(2)   Gempa bumi menengah : kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
(3)   Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.

Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.
(1)   Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
(2)   Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
(3)   Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.

Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.
(1)   Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
(2)   Gempa lautan :  episentrumnya  di  dasar  laut.  Gempa    jenis  inilah  yang menimbulkan tsunami.

b)    Pengukuran Gempa Bumi
Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan  getaran  di  permukaan  bumi  dalam  bentuk  gelombang  panjang.  Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
(1)   gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
(2)   gelombang  sekunder  (S):  berupa  gelombang  transversal  yang  merambat  di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
(3)   gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.