Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Pelapukan

Jumat, 24 Februari 2012

1)    Pelapukan
Pernahkah kamu melihat batuan besar yang terus-menerus kena panas dan hujan berselang-seling sehingga  batuan tersebut menjadi lapuk? Pelapukan merupakan proses hancurnya batuan  dari yang besar menjadi batuan yang kecil. Terjadinya pelapukan disebabkan faktor batuan, iklim, topografi, vegetasi. Menurut  proses  terjadinya,  pelapukan  dibedakan  atas  pelapukan  mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.

a)    Pelapukan Mekanik
Ketika  terkena sinar  matahari,  volume batuan mengembang. Ketika  terkena air hujan atau penurunan suhu di malam hari,  volume batuan mengecil. Jika hal ini berlangsung terus-menerus,  batuan akan retak-retak dan lepas selapis demi selapis.
Akhirnya, batuan tersebut menjadi hancur. Peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk tanpa mengalami perubahan unsur kimia yang dikandungnya disebut pelapukan mekanik (fisik).
 b)   Pelapukan Kimiawi
Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disertai perubahan unsur kimia. Perubahan unsur kimia terjadi ketika unsur mineral batuan bereaksi dengan unsur kimia yang berasal dari luar, misalnya dengan oksigen atau air. Pelapukan  ini sering  terjadi di daerah tropik dengan batuan kapur. Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit  dan stalagmit.
c)    Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik
Pernahkah kamu melihat tembok atau batu yang lembab ditumbuhi lumut, atau berlubangnya batuan oleh semut? Nah, itu salah satu bentuk pelapukan organik. Pada pelapukan ini,  peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup: vegetasi, hewan, dan manusia. Pelapukan biologi biasanya diikuti oleh pelapukan kimiawi.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.