Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Resume Pengembangan Pembelajaran IPS SD

Minggu, 05 Februari 2012

Monggo jeng yen ngresakaken ringkasan materi pengembangan pembelajaran IPS SD.
Mohon maaf bagi temen2 klo materinya kurang lengkap, siang malam lembur tugas terus kepala ane pusing masalahnya kurang tidur terus.untuk kekurangan materinya cari sendiri yaaa...???hehe... 

Ringkasan Materi di bawah ini mencakup :
  1. Konsep Pembelajaran IPS
  2. Keterampilan dalam Pembelajaran IPS
  3. Nilai dan Sikap yang harus dikembangkan dalam Pembelajaran IPS





RESUME

KONSEP, KETERAMPILAN, NILAI DAN KONSEP
PEMBELAJARAN IPS







 Disusun oleh :

                                                              SARBANI





PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS SD
JURUSAN PGSD) (S1) TRASFER
SEKOLAH TINGGI DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP DR. NUGROHO
MAGETAN
2012








 
KONSEP DASAR ILMU SOSIAL


PENGERTIAN KONSEP

Pengertian yang tergambar dalam pikiran yang menceritakan suatu benda atau suatu gagasan baik konkrit atau abstrak Konsep IPS: suatu pengertian yang menceritakan suatu fenomena atau benda yang berkaitan dengan IPS- Konsep IPS disini bisa bermakna konotatif atau pun juga denotatif

KONSEP GEOGRAFI

1. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dg sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam kontek keruangan”
2. Obyek studi geografi: Geosfer/ permukaan bumi terdiri dari : atmosfer/lap. Udara, hidrosfer/lap.air , litosfer/lap batuan, biosfer/ lap Kehidupan-

KONSEP DASAR GEOGRAFI
a.Konsep bumi sebagai Planet
b. Variasi cara hidup
c. Variasi wilayah-wilayah alami
d. Makna Wilayah bg manusia
e. Pentingnya Lokasi dalam memahami peristiwa dunia

KONSEP SEJARAH
-Masa lampau (tidak dapat diulang kembali)
-Obyek bs berupa benda, peristiwa, riwayat, pengalaman
-Digambarkan/ dinarassikan sbg fakta
-Semua obyek dianalisis/ ditafsirkan/ diteliti dg menggunakan metode tertentu yang sesuai.

Dengan menggunakan metode peristiwa masa lampau dapat direkuntruksi dan disusun kenbali sehingga bs menjadi pelajaran dan peringatan-peringatan ( ada ungkapan sejarah berulang kembali/ meangambil pelajaran dari sejarah

PENGERTIAN SEJARAH
Sejarah adalah: Gambaran tentang peristiwai-pegawai masa lampau yang dialami manusia, disusun scr alamiah meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti dan dipahami

HUB SEJARH DAN WAKTU
Dengan mempelajari masa lampau dan dihubungkan dengan pengalaman / kejadian aktual saat ini kita dpt mengkaji / mengetahui perkembangan shg kejadian-kejadian mendatang dapat diprediksi.-
Maka mempelajari sejarah bukan merupakan suatu kegiatan yang statis malah justru mrp telah yang dinamis ke masa yang akan datang)


KONSEP DASAR SEJARAH

-Waktu
-Dokumen
-alur peristiwa
-kronologis
-peta
-tahap-tahap peradapan
-Ruang
-evolusi
-revolusi

Waktu lampau menjelaskan sifat bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.Peristiwa sejarah dpt dinyatakan sejarah jk berkaitan dg waktu.Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya suatu peristiwa. Dan Geografi memberi petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.PETA alat bantu tentang lokaasi suatu peristiwa terjadi.
ALUR rentetan peristiwa berdasrkan urutan waktu terjadinya.


KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Kebudayaan
Tradisi
Pengetahuan
Ilmu
Teknologi
Norma
Lembaga
Seni
Bahasa
Lambang

-Kebudayaan adalah hal-hal yang berhubungan dg budi dan atau akal(Kuntjaraningrat)#-Tradisi=kebiasaan- kebiasaan yang terpolakan secara budayadi masyarakat#Kebiasaan lebih melekat pada perorangan sedangkaan tradisi melekat pada kehidupan dan alam pikiran masyarakat.
Mengetuk pintu, tegur sapa, berpakaian rapi merupakankebiasaan , Namun pulang mudik leabaran di masyrakat taertentu masmih mrpk tradisi
Penget. Ilmu DAN Tekonologi merupakan konsep dasar yang terkakit dengan belajar, ketiga nya sangat erat maka digabungkan dengan IPTEK


NILAI DAN NORMA
1. Dalam kehidupan masyarakat melekat apa yang dikatakan baik, buruk, sopan tak sopan, cocok dan tak cocok, salah benar, hal ini merupakan nilai –
2. Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku dalam masyarakat (tapi tak tertulis)
Nilai mengatur, membatasi, menjaga keserasian hidup dalam masyarakat. Orang yang tak sopan berarti orang tsb tak mempunyai nilai
Contoh orang yang bertanya di kelas hrs mengacungkan terlebih dahulun dan dalam bertanya harus sopan
(angkat tangan itu norma dan kesopanan itu nilai)

PRANATA VS LEMBAGA
·         Pranata (intitution) adalah sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas yag khusus
·         Lembaga adalah Badan yang melaksanakna aktivitas dari panata

No Lembaga, Intitut, organisasi Pranata, Institution

1 SMPN 3 Tarakan Sekolah Menengah
2 FKIP Pendidikan guru
3 IPSI Olah raga silat
4 Dep HANKAM Keamanan Neg.
5 BNI 46 Bank
6 PSSI Olah raga sepak Bola


KONSEP DASAR SOSIOLOGI
Sosiologi adalah ilmu sosial yang scr khusus mempelajari interaksi sosial .
Frank H. Hankin mendefinisikan sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dari hubungan kelompok umat manusia.

MATERI POKOK SOSIOLOGI
Interaksi sosial
Sosialisasi
Kelompok Sosial
Perlapisan Sosial
Proses Sosial
Perubahan sosial
Mobilisasi sosial
Modernisasi
Patologi sosial
Dsn konsep lain yang ada di masy.

Manusia sebagai makhluk sosial selalu mengadakan interaksi , baik itu interaksi edukatif, intr ekonomi, interkasi budaya, dan intreaksi politik.
Sosialisasi adalah Proses penenaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan individu yang bersangkutan.

Kelompok Sosisal: kumpulan manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling mengenal dalm waktu relatif lama, ada kaitan senasib diikat oleh nilai dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan.
Ikatan persamaan spt pendidikan, ekonomi, mata pencaharian,
Shg ada kel miskin, menengah , kaya yang ini namanya perlapisan sosial

Proses sosial tak pernah berhenti dalam masyarakat, sll beranjak dari tingkat terbelakang-berkembang- modern. sbg akibat dari proses sosial trjd perubahan sosial, jk proses sosial daan perubahan ini mengarah pada kpd kemajuan , mk masy. Tsb mengalamai proses modernisasi.

Terjadinya proses sosial, perubahan sosial, dan modernisasi (perorangan/kel) akan mengakibatkan perubahan status dari lapisan bwah-menengah-atas.
Perubahan status baik perorangan maupun kelompok disebut mobilitas sosial.

Terjadinya proses sosial, perubahan sosial, dan modernisasi (perorangan/kel) akan mengakibatkan perubahan status dari lapisan bwah-menengah-atas.
Perubahan status baik perorangan maupun kelompok disebut mobilitas sosial.

Patologi Sosial adalah segala penyakit masy. yang menjadi masalah sosial. Spt kejahatan, penganguran, kemiskinan, gelandangan, tawuran remaja dll.

PSIKOLOGI SOSIAL
Psikoloogi sosial adalah studi ilmiah tenatng proses mental manusia sebagai makhluk sosial.
Psikologi sosial dapat didefinisikan juga sebagai ilmu tentang pperistoiwa perilaku antarpersonal.

MATERI POKO PSIKOLOGISOSIAL
Emosi. Perhatian . Minat Kemauan
Motivasi kecerdasan Penghayatan
Kesadaran
Harga diri, Sikap mental
Kepribadian














KETRAMPILAN DASAR IPS

A.    PENGERTIAN DASAR KETERAMPILAN IPS

IPS merupakan suatu kajian integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kemanusiaan untuk emningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence). Pendidikan IPS terdiri atas bahan  pilihan yang sudah disederhanakan dan diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah untuk kepentingan tujuan pendidikan. Tujuan ilmu pengetahuan sosial ialah membantu generasi muda dalam mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang informatif dan rasional bagi kebaikan masyarakat sebagai warga negara dari sebuah dunia yang berbudaya majemuk, bermasyarakat demokratis yag memiliki ketergantungan satu sama lain (NCSS, 1994).
Dalam pembelajaran IPS hal yang paling penting adalah berkaitan dalam hubungan antar manusia.

B.     KLASIFIKASI KETERAMPILAN DASAR  IPS
Keterampilan dasar IPS dapat di klasifikasikan  kedalam beberapa kategori. Naum secara umum dapat terbagi atas (1) work study skills, contohnya adalah membaca, membuat out-line, membaca peta, dan menginterpretasikan grafik; (2) Group-process skills; contohnya adalah berfikir kritis dan pemecahan masalah; serta (3) social-living skills; contohnya adalah tanggung jawab, bekerja sama dengan orang lain, hidup dan bekerja sama dalam suatu kelompok.
Oleh karena itu ketrampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk dapat berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat maka NCSS (1971) mengemukakan bahwa terdapat beberapa keterampilan yang seyogyanya dapat dimiliki, antara lain (1) keterampilan penelitian (research skills), (2) keterampilan berfikir (thinking skills), (3) keterampilan berkomunikasi (communication skills), dan (4) keterampilan penelitain diperlukan untuk mengumpulkan data, seperti berikut ini.

  1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data.
  2. Mengumpulkan dan mengorganisasi data.
  3. Menginterpretasikan data.
  4. Menganalisis data
  5. Mengevaluasi hasil
  6. Menggeneralisasi hasil.
  7. Mengaplikasikan pada konteks yang lain.
  8.  
Keterampilan berfikir dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pemecahan masalah dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Yang termasuk kedalam keterampilan berfikir yang dapat di kembangkan guru dalam pembelajaran, antara lain berikut ini :

  1. Menetapkan sebab dan akibat
  2. Mengevaluasi fakta
  3. Memprediksi
  4. Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena.
  5. Meramalkan amsa depan.
  6. Menyarankan alternatif pemecahan amsalah.
  7. Mampu memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda
keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat di perlukan untuk dapat melatih bagaimana seseorang dapat berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain.
Keterampilan yang termasuk kedalam keterampilan partisipasi sosial, antara lain berikut ini :

  1. Mengidentifikasi Konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya terhadap orang lain.
  2. Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain.
  3. berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain.
  4. memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompk
  5. mengadopsi beberapa variasi dari epran dalam kelompok
  6. terbuka terhadap kritik dan saran.

Keterampilan berkomunikasi diperlukan  agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami orang lain melalui komunikasi.
Beberapa diantaranya yang termasuk keterampilan untuk menunjang berkomunikasi adalah :
  1. pemahaman tentang lambang dan sistem lambang, seperti warna dalam peta dan lambang >, = . + dalam matematika.
  2. pemahaman tentang aturan dan ketentuan yang terkaitkan dengan sarana komunikasi
  3. pengungkapan gagasan secara jelas dan kreatif melalui berbagai bentuk komunikasi.

C.     PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang dan memperoleh pengalaman baru dari sekitarnya. Mereka menempuh serangkaian perkembangan intelektual yang memperlihatkan kualitas ssuai denagn pengalaman yang diperoleh. Semakin bervariasi lingkungan maka sekain bervariasi pengalaman yang diperoleh yang berarti juga semakin baik kualitas intelektualnya diidentifikasi pada setiap aspek perkembangan sebagai berikut :
Perkembangan fisik psikomotorik: pertumbuhan fisik telah mencapai kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan, melakukan berbagai aktifitas dan keterampilan fisik yang ebrhubungan dengan berbagai variasi memgang benda dan berjalan, membaca, duduk dan mendengarkan dalam periode waktu yang cukup lama.
Perkembangan kogitif-bahasa: kemampuan mental anak berada pada tahap praoperasional  menuju operasional konkret. Anak memiliki kemampuan untuk berfikir tentangs esuatu dan menyelesaikan permasalahan dengan pemikiran karena telah dapat memanipulasi objek-objek simbolik. Anak mampu menggunakan pemikiran untuk emmberikan penilaian atau membuat keputusan.
Keterampilan kognitif yang dimiliki anak adalah : mengkladifikasi, konservasi, merangkai, mengurut, membandingkan memahami perbedaan waktu, memahami hubungan, mengorganisasi dan mengingat informasi, mengenal tindakan, mengenal objek, mengenal perubahan dimensi serta membuat hipotesa sederhana.
Perkembangan psikososial, emosional, dan moral: ditandai dengan pertanyaan anak yang terfokus pada “apa yang dapat saya lakukan sendiri”. Anak sangat berminat terhadap teman sebaya.
Pengembangan perasaan diri yang positif mendorong anak mampu mengembangkan konsep diri yang positif, memahami peran dan posisi diri serta melakukan penyesuaian diri.

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Terdapat benang merah yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan IPS, yaitu pertama, keterampilan utama dalam kronologi, dan aplikasi keterampilan berfikir dalam menanggapi isu dan sepeti menentukan lokasi, membaca, mengorganisasi, menaksir, dan mengkomunikasikan informasi.
A.    PRINSIP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Terdapat beberapa prinsip dasar yang seyogyanya diperhatikan, antara lain :
  1. Keterampilan dasar IPS harus diberikan sebagai bagian dari sbuahtopik pembelajaran,bukan merupakan hal yang terpisah.
  2. Siswa sebaiknya diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan keterampilan tersebut agar termotivasi untuk mengembangkannya.
  3. Pemoddelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan, serta siswa dipandu untuk menggunakan keterampilan dasar tersebut sehingga dapat mengembangkan kebiasaan yang baik sejak awal.
  4. Siswa memerlukan peluang yang ebrulang-ulang untuk mempraktekkan keterampilan. Dalam hal ini, guru memberikan koreksi dan penguatan langsung atas kinerja mereka sehingga siswa mengetahui apakah sudah berhasil atau maih memerlukan beberapa perbaikan.
  5. Pada pengembangan keterampilan dasar IPS, siswa memerlukan bantuan individual karena tidak semua siswa memiliki kecepatan yang sama dalam hal penguasaan keterampilan yang dipelajari.
  6. Pembelajaran ketrampilan dasar IPS sebaiknya disajikan dengan cara muali dari yang paling mudah menuju ke tingkat yang lebih sulit, dimulai dari yang sederhana sampai pada yang lebih rumit.
  7. Siswa sebaiknya dibantu untuk menggeneralisasikan keterampilan-keterampilan yang telah mereka peroleh dengan mepraktekkannya pada berbagai keadaan.
  8. Program pembelajaran sebaiknya luwes agar memungkinkan keterampilan dapat diajarkan sesuai dengan keperluan siswa. Dalam hal ini, disarankan dalam satu kegiatan pembelajaran dapat dikembanagkan beberapa keterampilan sekaligus.


B.     MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR
Dalam merancang dan menerapkan keterampilan dasar IPS beberapa model pembelajaran yang mendukung dapat dilakukan untuk emngembangkan keterampilan. Jika keterampilan dasar IPS sebagai mana yang telah dijelaskan terdahulu ingin tercapai dengan baik maka pada pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
1.      Kebermaknaan; dalam hal ini keteramapilan akan mengingat jika pemahaman tentang informasi dan gagasan telah di peroleh siswa. Keterampilan dapat diberikan melalui pengalaman siswa itu sendiri.
2.      Penguatan; terdiri atas pengulangan oleh guru dan latihan oleh siswa. Pengulangan dan latihan dapat meningkatkan keterampilan siswa. Dalam hal ini, pengulangan dilakukan sampai siswa memperoleh peluang untuk melakukan keterampilan dengan baik.
3.      Umpan balik; kegaitan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan cepat tentang hasil-hasil tugas belajar tersebut. Umpan balik yang sederhana, misalnya memberikan koreksi atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa mengetahui kekurangannya atau sebaliknya mengetahui  bahwa ia sudah menguasai keterampilan tersebut.
C.     BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN  KETERAMPILAN DASAR
Beberapa model pembelajaran yang dapat mendukung dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS.
  1. Diskusi
Kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat dipenuhi dengan (a) pengelompokkan arti istilah dan pernyataan, (b) mengadakan pemahaman bersama dalam suatu kelompok (c) berbagai pengetahuan dan pengalaman, (d) membantu siswa memahami informasi baru, (e) mengidentifikasi berbagai opini dan pandangan, serta (f) bekerja sama dalam pemecahan masalah.

  1. Penyelidikan Terbimbing
Penyelidika terbimbing akan efektif jika mengikuti serangkaian langkah berikut (a) siswa memilih atau diberi topik yang perlu diselidiki atau diteliti, (b) mengumpulkan informasi yang mereka perlukan, (c) menganalisis informasi yang telah mereka perlukan, dan (d) menyajikan sebuah laporan tentang temuan-temuan penyelidikan tersebut presentasi di kelas, serangkaian gambar, diagram, dan grafik dinding, atau laporan tertulis.
  1. Model Pemecahan Masalah
Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS karena dapat menarik minat siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat di sekitar siswa. Dalam model pemecahan masalah ini, tahap-tahap dalam penyelesaian berbeda-beda sesuai dengan permasalahan yang bersangkutan. Namun demikian secara umum, tahapan-tahapan diurutkan sebagai berikut :
a.       Identifikasi Masalah
b.      Survei Masalah
c.       Definisi Masalah
d.      Fokus Masalah
e.       Analisis Faktor-faktor Penyebab
f.       Pemecahan Masalah.
  1. Kerja Kelompok
Melalui kerja kelompok siswa diberi peluang untuk menentukan tujuan, mengajukan dan menyelidiki, penjelasan konsep, dan membahas masalah. Menjadi bagian dari suatu kelompok akan menumbuhkan rasa saling memiliki, saling menghormati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku serta keterbukaan pikiran, tanggung jawab, kerja sama, dan perhatian pada orang lain juga dapat dikembangkan. Kerja kelompok yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan dipakai hanya untuk berikut ini :
a.       Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan oleh perseorangan.
b.      Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi tugas berguna yang harus dilaksanakan.
c.       Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.


PEMBELAJARAN IPS TERPADU

A.    KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS PEMBELAJARAN TERPADU
Model Pembelajaran integrasi pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik. Karakteristik model pembelajaran integrasi adalah holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
Pembelajaran terpadu sangat diperlukan terutama untuk sekolah dasar karena pada jenjang ini siswa meghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilahan yang artificial.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.
Kesepuluh cara atau model tersebut adalah (1) fragmented (2) connected
(3) nested (4) sequenced (5) shared (6) webbed, (7) threaded (8) integrated
(9) immersed (10) networked.

1.      Model Penggalan (Fragmented)
Pembelajaran Fragmented seperti pada pembelajaran tradisional yang memisah-misahkan disiplin ilmu atas beberapa, seperti matematika, sains, bahasa, dan studi sosial, serta humaniora, sains dan seni. Model ini mengajarkan disiplin-disiplin tersebut secara terpisah tanpa adanya usaha untuk mengaitkan atau memadukan.
2.      Model Keterhubungan (Connected)
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosa kata, struktur, membaca dan mengarang. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam mebentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis.
3.      Model Sarang (Nested)
Model nested merupakan pemaduan bebagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
4.      Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Pembelajaran terpadu bertahap merupakan pembelajaran yang ditempuh dengan cara mengajarkan dua mata pelajaran yang secara material (bahan ajar) memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antar keduanya. Terpadu ini ditempuh dalam upaya mengutuhkan atau menyatukan materi-materi yang bercirikan sama dan terkait agar lebih menyeluruh dan utuh.


5.      Model Berbagi (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran terpadu berbagia adalah pendekatan atau tata cara pembelajaran yang dilakukan dengan cara berbagi pokok bahasan (materi) diantara mata pelajaran  yang tumpang tindih (dimana satu pokok bahasan terdapat pada beberapa mata pelajaran). Penggunaan strategi pembelajaran model ini secara metodologis dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa secara lebih efektif karena pendekatan ini menuntun siswa untuk membuka wawasan dan cara berfikir yang luas dan mendalam melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu.
6.      Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu jejaring adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
7.      Model Galur (Threaded)
Pembelajaran terpadu bergalur merupakan pendekatan pembelajran yang ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang merah (galur) yang berasal dari konsep yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu. Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan, misalnya melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-curriculum.
8.      Model Keterpaduan (Integrated)
Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Model ini berangakat dari adanya tumpang tindih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang dituntut dalam pembelajaran sehingga perlu adanya pengintegrasian multi disiplin.
9.      Model Celupan (Immersed)
Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini, tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
10.  Model Jejaring (Networked)
Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.



B.     KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN TERPADU
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa kelamahan dan keunggulan. Keunggulan dan kelemahan tersebut diantaranya berikut ini :
  1. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
a.       Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas.
b.      Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan kesiapan siswa.
c.       Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi.
d.      Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran, disamping menyederhanaan langkah-langkah pembelajaran.
  1. Kelemahan Pembelajaran Terpadu
a.       Dilihat dari aspek guru, model ini menuntut tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi, keterampilan metodologi yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
b.      Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran terpadu termasuk memiliki peluang untuk pengembangan krativitas akademik.
c.       Dilihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran terapdu memerlukan bahan bacaan  atau sumber informasi yang cukup banyak.
d.      Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran terpadu memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.
e.       Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran terpadu tersebut membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran.

C.     PEMBELAJARAN TERPADU DALAM ILMU PENGETAHUAN SISIAL (IPS)
Pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya. Pengetahuan sosial dirumuskan atas dasr realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan intradisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, pilitik, hukum, budaya).
Pengertian dan struktur yangd emikian itu maka IPS disekolah dapat dikenali dengan beberapa rumusan singkat sebagai ebrikut :
1.      Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan sumantri, 2001)
2.      Materi kajian IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, sosiologi yang dikemas sedemikian upa menjadi pokok bahasan atau tema tertentu.
3.      Materi IPS juga menyangkut berbagai amsalah sosial yang dirumuskan melalui tema-tema pendekatan intradidipliner dan multidispliner.
4.      Isi materi dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daljoeni, 1981.)
tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial itu ialah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan peserta didik dengan mengembangkan kemampuannya (abilities and power)  dalam lingkungannya dan melatih mereka untuk menempatkan dalam masyarakat demokrasi.
  1. Model Integrasi Berdasarkan Tema
Dalam pembelajaran IPS keterpaduan berdasarkan tema yang terkait seperti apriwisata. Pariwisata dalam contoh yang dikembangkan ditinjau dari ebrbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu pengetahuan sosial. Priwisata dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam didiplin geografi. Secara sosiologis, priwisata itu juga ditinjau dari pertisipasi masyarakat, pengaruhnya terhadap kondisi sosial budaya setempat.
  1. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melauli tema yang berdasarkan pada poensi utama yang ada diwilayah setempat. Sebagai contoh, disini adalah poensi kebudayaan Bali. Dalam pembelajran yang dikembangkan dalam budaya Bali dikaji dari faktor alam, sosial/antropologis, ditinjau histori kronologis dan kausalitas, serta prilaku terhadap aturan.
  1. Model integrasi berdasarkan permasalahan.
Model pembelajran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya adalah permasalahan banjir. Apda pembelajran ini, permasalahan banjir ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. Diantaranya faktor ekonomis, sosial dan budaya, faktor alam, tinjauan historis kronologis dan kausalitas serta prilaku masyarakat terhadap aturan.




















Nilai dan Sikap serta Keterampilan Intelektual Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD
Nilai berbeda dengan sikap. Nilai itu bersifat umum, mempengaruhi seseorang terhadap sejumlah objek dan terhadap orang. Nilai (value) berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan sikap. Sikap biasanya berkenaan dengan yang khusus. Suatu nilai kan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga melakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dari orang lain dalam lingkungannya
Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, sistem di mana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi kuat sebagai satu kesatuan yang utuh. Nilai. iuga bersifat abstrak oleh karena itu yang dapat dikaji hanya r-indikatornya saja yang meliputi: cita-cita, tujuan yang dianut aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau nampak, yang diutarakan perbuatan yang dilakukan serta kekuatiran yang (Kosasih Djahri, 1985: 18).
Dalam pendidikan kita meyakini bahwa nilai yang menyangkut ranaB afektif ini perlu diajarkan kepada siswa. Agar siswa mampu menerima nila dengan sadar, mantap dan’dengan nalar yang sehat. Diharapkan agar para siswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaaJ memiliki kemampuan untuk memilih (dengan bebas) dan menentukan rula yang menjadi anutannya.
Mengajarkan nilai (value) lebih memerlukan “Skill” dibanding dengaJ mengajarkan kepercayaan (belief) dan sikap. Kita tidak bisa menentukaJ bagaimana nilai itu beroperasi dalam diri anak sementara ia berbuat, atau bersikap terhadap sesuatu, padahal kita beranggapan bahwa “nilai” ini tercermin dalam sikap dan perilaku seseorang. Oleh karena itu dalam pendidikan nilai, guru tidak bisa segera mengambil kesimpulan mengena hasil kegiatan belajar-mengajar yang dilakukannya. Artinya masih memerlukan waktu untuk menentukan apakah kegiatan belajar-mengajar itu berhasil? Kurang berhasil? Atau tidak berhasil? Bagaimanakah nilai itu sendiri?
Pertama-tama, perlu diperhatikan bahwa pendidikan nilai harus kesesuaiannya dengan kehidupan di luar kelas. Kemudian perlu diingat pula bahwa dalam pengajaran pendidikan nilai guru harus kreatif. Oleh karena itu penyampaiannya tidak selalu harus mengacu kepada isi kurikulum yang tidak tertera dalam rancangan formal, misalnya dari pengalaman, dala kehidupan sehari-hari. Nilai yang disampaikan adalah nilai yang esensia sangat penting, yang sangat berharga bagi kehidupan masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya pula adalah pengajaran/pendidikan nilai harus bermula: dari potensi anak menuju kepada target pendidikan nilai yang diharapkan Tugas guru yang utama adalah meningkatkan tingkat kesadaran nilai pa anak, sadar bahwa ada sistem nilai yang mengatur kehidupan, sadar bahv sistem nilai itu penting sekali bagi kehidupan manusia, sehingga keinginan untuk memilikinya, bahkan merasa wajib untuk membina meningkatkannya dan pada akhirnya yang bersangkutan berupaya ui membakukannya dalam perbuatan sehari-hari.
Apakah Sikap itu ?
Sikap memiliki pengertian yang rumit. Karena itu terdapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang pemikiran dan konsep yang berbeda, Menurut Thursone sikap keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, pemahaman, gagasan, rasa takut, perasaan terancam dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal. iirut Rochman Natawidjaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang K memperlakukan sesuatu objek, di dalam kesiapan itu ada aspekkognitif, ta, dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda unruk waktu tertentu, itu sendiri bisa berubah-ubah.
Bagaimanakah kaitan nilai dengan sikap?
seperti juga halnya dengan sikap, nilai juga dirumuskan secara beragam, landasan berbeda-beda serta tujuan dan disiplin yang berbeda-beda Nilai merupakan konsep dalam ekonomi, filosofi, pendidikan dan -bimbingan juga dalam sosiologi dan antropologi.
Untuk Iebih menegaskan pemahaman kita seperti dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih cara, tujuan dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki seseorang dapat mengekspresikan mana yang Iebih disukai mana yang tidak, demikianlah, dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap. Nilai merupakan determinan bagi pembentukan sikap. Tetapi harus mad an bahwa tidak ada hubungan “one to one” antara nilai dengan sikap. isng selalu terjadi adalah satu sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap jiBebabkan oleh banyak nilai (values).
Mari kita ambil contoh yang lebih konkrit, sebagai berikut:
Jika Anda membeli sebuah mobil, sistem nilai yang manakah yang menentukannya? Jika kita renungkan lebih jauh tentu kita menyadari bahv»-sistem nilai yang menentukan pilihan Anda berkenaan dengan berbagai pertimbangan seperti nilai, kekuatan, keamanan, kesukaan, nilai ekonomi dan sebagainya.
Bagaimanakah kaitan sikap dengan. kognitif, afektif dan kecenderunga bertindak?
Seperti sudah dikemukakan di atas bahwa di dalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif dan kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara nilai dengan aspek-aspek kognitrj aspek afektif dan kecenderungan bertindak. Dari kajian para ahli dapat ditegaskan bahwa:
Ada hubungan timbal-balik antar nilai dengan kognitif.
Ada hubungan timbal balik antara afektif dengan kognitif.
Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menunJ
kepada terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan penghayatan terhadap “belief (keyakinannya).
Aspek nilai dan sikap dari bahan pelajaran yang diberikan guru sangr ditentukan oleh isi materi sebagai hasil pengembangan kurikulum dari topik-topik/sub topik-topik yang mengacu kepada tuntutan kurikulum. Oleh sebar itu ungkapah nilai dan sikap dari topik-topik/sub topik tertentu yang disampaikan guru yang satu mungkin berbeda dari guru lainnya. Hal in membutuhkan kreatifitas guru yang bersangkutan. Uraian nilai dan sikap yang mengacu kepada tuntutan kurikulum berikut ini hanya disinggung secara garis besar.
Butir-butir nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi IPS kelas 3 dan 4 banyak sekali, dan hal iru sesungguhnya merupakan tanggung jawab guru IPS sebagai pengembang kurikulum di kelas
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh saja.
Dari topik Lingkungan Sekitar Sub topik: Keluarga Kelas III
Dari hubungan orang tua dan anak-ariak dapat diungkapkan:
a. nilai-nilai kasih sayang, sabar, sopan-santun, patuh, dan sebagainya.
b. sikap, misalriya: sikap bertanggung jawab terhadap keluarga, sikap
simpatik, berdisiplin, mentaati peraturan, menyenangi keindahan dan
kebersihan dan sebagainya.
Desa/Kelurahan
Dari hubungan masyarakat tatanan kehidupan di desa terungkap:
Nilai-nilai, taat, solidaritas, rukun, damai, demokratis, rajin dan sebagainya Sikap, misalnya: menghormati peraturan, semangat persatuan, semangat bergotong-royorig, suka bermusyawarah, mendukung swadaya masyarakat, mendukung upaya pembangunan, semangat berwiraswasta, tolong-menolong dan sebagainya.
Ketrampilan Intelektual, Personal dan Sosial dalam kurikulum IPS SD keias III dan IV
kita pahami bahwa kurikulum IPS di disain untuk membantu iaiam memperolah pengetahuan, pen\ahaman/pengertian, nilai dan nta keterampilan yang diperlukan siswa untuk mempersiapkan dirinya “jenghadapi kehidupan di masyarakat kelak.
Pada pembahasan terdahulu telah dikemukakan pencapaian huan/pemahaman dan pengertian (aspek kognitif), serta sikap dan setaijutnya kita akan bicarakan tentang pencapaian aspek keterampilan yang perlu mendapat perhatian guru dalam kegiatan belajar-mengajar yang dikelolanya. Pencapaian aspek keterampilan ini lebih banyak ditentukan siswa dalam aktivitas belajar secara langsung dan terprogram. Aspek ini tidak mungkin tercapai hanya dengan membaca buku teks atau mendengarkan guru semata-mata. Pencapaian aspek keterampilan ini hanya : dicapai dengan mengerahkan seluruh potensi yang ada pada siswa itu sendiri
Keterampilan ini bertalian dengan kemampuan untuk mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya ke dalam perbuatan. Meliputi penggunaan dan aplikasi pendekatan yang rasional, sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat Kemampuan ini memerlukan perkembangan pemikiran yang Kritis pada subjek didik. Keterampilan ini antara lain meliputi:
a. Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui pengumpulan fakta, bacaan, mendengarkan penjelasan dari nara sumber (guru dan Iain-lain) melalui antisipasi aktif dalam diskusi, kunjungan ke lapangan dan sebagainya.
b. Keterampilan berpikir, menafsirkan dan mengorganisasikan informasi yang dipilih dari berbagai sumber, membentuk konsep, merangkumnya kembali dan membentuk generalisasi sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir siswa.
c. Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan mana fakta yang opirii. Dengan keterampilan ini siswa dapat berpikir kritis, dapat menunjukkan mana informasi yang fakrual dan mana yang tidak.
d. Keterampilan membuat keputusan berdasarkan mereka mampu mengambil keputusan dengan profesional, tidak asal menyamaratakan saja.
e. Keterampilan memecahkan masalah, menerapkan hasil temuan dalam sistem baru. Termasuk di dalamnya kemampuan memprediksi, memperkirakan hal-hal yang bisa/akan terjadi di masa depan.
f. Keterampilan menggunakan media: globe, peta, grafik, label, dan sebagainya sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Keterampilan ini sangat diperlukan dalam rangka penafsiran atas fakta-fakta dalam memperoleh pengetahuan tentang sesuatu.
g. Keterampilan menyusun laporan, menggunakan peta, mengadakan observasi, melakukan wawancara dan mengadakan penelitian sederhana.
Keterampilan ini mengantarkan. siswa kepada penyelesaian tugas-tugas kegiatan belajar dan kesiapan dalam menghadapi masalah-masalah (termasuk masalah sosial) yang ada dihadapannya.
Untuk memperoleh keterampilan intelektual tersebut di atas siswa perlu dilatih dalam berbagai kegiatan belajar-mengajar. Disinilah pentingnya pendekatan CBSA dilakukan guru dan diterapkan secara sungguh-sungguh dalam strategi dan metode belajar yang dikembangkan. Guru perlu mengembangkan metode mengajar yang dapat menunjang pengembangan potensi intelektual siswa (di samping potensi lainnya).
Dengan mengembangkan belajar-mengajar yang fungsional seperti dikemukakan di muka misalnya dengan metode memecahkan masalah (Prob-fm Solving) atau melalui model-model program lainnya misalnya Program leipadu (multidiciplinary model) yang mengacu kepada topik-topik yang ditentukan dalam kurikulum sasaran pencapaian keterampilan itu dapat dicapai.
2. Keterampilan Personal
Keterampilan personal ini sebetulnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual. Namun dalam pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang sifatnya mandiri.
a. Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatih serta mengkordinasi indera dengan anggota badan. Keterampilan praktis ini nampak dalam hal kemampuan siswa menggambar, membuat peta, membuat model dan
sebagainya.
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
Misalnya keterampilan menentukan lokasi kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat kesimpulan dan Iain-lain. Dengan- latihan yang benar siswa diberi peluang untuk memiliki percakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri
c. Keterampilan bekerja dalam kelompok. Keterampilan ini berkenaan dengan kemampuan seseorang di dalam kelompok seperti: menyusun rencana, memimpin diskusi, menilai pekerjaan secara bersama. Keterampilan ini sangat penting dimiliki seseorang dalam mengembangkan pengalamannya. Qleh sebab itu keterampilan ini hanya dapat diraih melalui serangkaian pengalaman dan berkembang secara bertahap
d. Keterampilan akademik atau Keterampilan belajar (Continuing Learning Skills), Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belaja.-sepanjang hayat. Keterampilan ini sangat esensial dimiliki oleh seha: orang dalam konsep belajar seumur hidup. Sesungguhnya dalam Keterampilan belajar inilah terletak sendi-sendi kemampuan belajar mandiri. Tentu saja untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi diriny a di kemudian hari, siswa memiliki semangat, kemampuan dan kepercayaan diri yang sehat.
Yang terpenting adalah bahwa dalam diri siswa tertanam semanga: untuk belajar terus sepanjang hayatnya.
e. Keterampilan lainnya, antara lain: Keterampilan fisik
Keterampilan politik agar melek politik sesuai dengan perkembangar usia dan kemampuan berpikirnya). Keterampilan pengembangan emosional (emotional growth) sebaga. saran utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri
3. Keterampilan Sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial.
Dengan dimilikinya keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungannya di masayarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakaL Latihan dan pembihaan yang tampak dalam proses belajar-mengajar antara lain: mampu melaksanakan dengan baik:
• berdiskusi dengan teman -
• bertanya kepada siapapun
• menjawab pertanyaan orang lain
• menjelaskan kepada orang lain
• membuat laporan
• memerankan sesuatu
• dan seterusnya. (Belen dan kawan-kawan, 1990:348).
Oleh karena materi studi sosial sangat luas bahan kupasannya, maka upaya guru untuk membantu siswa-siswa mengembangkan keterampilan/ kemampuan memahami masalah-masalah yang terkandung di dalamnya lurus diintegrasikan sebagai bagian dari bahan pengajaran IPS.
Di samping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut, da satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan guru adalah bagaimana guru nu-ndorong siswa untuk lebih gemar membaca, mencari dan mengolah informasi sesuai dengan kemampuannya. Siswa agar memiliki kebiasaan untuk memahami latar belakang informasi memahami struktur bahan prngajaran, mengerti peristilahan-peristilahan yang sulit/baru, mengikuti porkembangan zaman dan sebagainya.
Diharapkan akan tumbuh kesadaran dari mereka tujuan mereka inembaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis terhadap bahan kajian dan mampu mengevaluasi terhadap apa yang sudah dipelajarinya sehingga di merasa memiliki kemampuan untuk memberikan kesimpulan dan keputusan.
Sumber Buku Pendidikan IPS SD Karya Drs Ishak, S.U dkk

Terima kasih kepada para pengunjung,maaf masih banyak kekuranganya.
Jangan lupa ya Like dan Komentarnya.






Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.