Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Uraian filosofis pendidikan

Sabtu, 28 Januari 2012

Uraian filosofis pendidikan sejak awal kemerdekaan sampai sekarang

Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyanlagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:

1. Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
2. Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan(semangat)
3. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
Ki Hadjar Dewantara, Peletak Dasar Pendidikan Indonesia Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, situasi politik belum stabil hingga menyebabkan terjadinya perubahan pada kelembagaan pendidikan Indonesia. Pada awal kemerdekaan pemerintah Republik Indonesia (RI) telah membentuk kementerian yang mengurus dunia pendidikan disebut sebagai “Kementerian Pengajaran.” Ketika terjadi agresi Belanda, Kementerian Pengajaran ditempatkan di Surakarta, pemindahan tersebut terjadi pada Januari 1946. Pada waktu itu juga nama kementerian diubah menjadi “Kementerian Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan” atau yang disingkat menjadi Kementerian PP dan K (Sjamsudin, 1993: 9).
Lebih dari itu, ketika Belanda menyerang pada Desember 1948, banyak kantor kementerian dipindahkan, termasuk Kementerian PP dan K. Waktu itu organisasi kementerian berjalan sebagaimana mestinya dan terkenal dengan sebutan “Kementerian Gerilya.” Ketika sudah pulih, maka pada Juni 1949, Kementerian PP dan K dipindah lagi dari Surakarta ke Yogyakarrta dan dibentuk tiga jawatan baru: Jawatan Inspeksi Pengajaran, Jawatan Pendidikan Masyarakat, dan Jawatan Kebudayaan. Pada awal masa kemerdekaan itulah, dan juga tahun-tahun menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, seorang tokoh pergerakan nasional dan pejuang pendidikan yang besar sekali perannya adalah Ki Hadjar Dewantara.
Sekarang tanggal kelahirannya, 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional sebagai bentuk penghormatan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada beliau yang telah begitu besar jasanya dalam meletakkan dasar pendidikan nasional. Sumbangannya bagi Indonesia, terutama dalam dunia pendidikan adalah hadirnya Perguruan Taman Siswa dengan substansi ideologis kebangsaan, keindonesiaan dan kerakyatan. Gagasan dan pemikiran Ki Hadjar tentang pendidikan dan kebudayaan sampai sekarang masih selalu dikaji dan dianggap relevan diimplementasikan dalam sistem pendidikan nasional. Salah satunya adalah prinsip Tut Wuri Handayani yang menjadi semboyan resmi dari implementasi sistem pendidikan nasional.
Garis besarnya adalah :
Filosofis pendidikan kita bearawal dari Ki Hajar Dewantara sebagai peletak dasar pendidikan kemudian berkembang pesat dari perubahan kurikulum mulai dari Menteri Pendidikan kita yang pertama Ki hajar Dewantara sampai Menteri Pendidikan kita sekarang. Kemudian berkembang lagi pendidikan Online di Era globlalisasi sekarang ini.

Filosofis Yang di terapkan dalam dunia Pendidikan Kita

1.Indonesia tidak memiliki arah yang jelas mengenai pendidikan nasional; sebagai contoh setiap kali Negara kita ganti menteri pendidikan maka selalu diikuti pergantian kebijakan. Hal ini berarti pendidikan nasional semata-mata masih tunduk kepada kepentingan kekuasaan. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional indonesia tidak mempunyai arah yang jelas.masih banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwa suatu sekolah atau perguruan tinggi itu identik untuk mencari suatu pekerjaan. Pertimbangan orang tua menyekolahkan anaknya agar mereka mendapatkan pekerjaan yang layak dan memadai setelah mereka lulus nantinya.

2.Pendidikan di Negara kita semakin mengalami kemunduran karena kurikulum yang di kembangkan di Negara kita adalah model lama menyebabkan kwalitas pendidikan di Negara kita jauh tetinggal dibanding Negara-negara lain.

3.Kwalitas pendidikan di negara kita semakin memburuk karena penerimaan guru PNS sekarang lebih banyak kasus kolusi dan sogoknya. Apalah nasib saya besuk sementara saya kuliah pada Fakultas Pendidikan di DR.NUGROHO MAGETAN sebagai calon Guru.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.