Dari jumlah tersebut, terdapat 56 Kades lama (incumbent) yang terpilih kembali untuk memimpin desanya. Kades yang dilantik tersebut masing-masing dari Kecamatan Sugio 18 orang, Kecamatan Modo 15 orang, Kecamatan Karangbinangun 19 orang, Kecamatan Kalitengah 17 orang, Kecamatan Babat 16 orang, Kecamatan Kedungpring 20 orang dan 20 orang dari Kecamatan Glagah.
Dalam sambutanya, Bupati Lamongan megingatkan, bahwa setelah dilantik, tugas berat sudah menunggu para Kades. Yaitu menyusun program-program yang dapat meningkatkan desa masing-masing lima tahun masa tugas mereka.
Namun, ada sedikit ganjalan dalam suasana yang mestinya penuh rasa bangga dan gembira itu. Sejumlah kepala desa yang baru dilantik, banyak yang mengeluh. Pasalnya mereka harus menyetor uang sebesar Rp 1.5 juta, ke bagian Pemerintah Desa Pemkab Lamongan. Jika ditotaldari 125 kepala desa,uang setoran itu mencapai Rp 187.500.000.
Padahal, selama proses pemilihan kepala desa, mereka sudah mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah.
“Saya jadi kepala desa sudah habis banyak, kenapa pelantikan juga harus bayar lagi “ keluh salah satu kepala desa di wilayah Kec. Kedungpring yang tidak mau disebut namanya.
Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Lamongan Drs. M. Nalikan, ketika dikonfirmasi oleh LICOM, membenarkan pungutan itu. Alasannya, untuk biaya proses pelantikan, mulai dari biaya foto hingga kelengkapan lainnya.
“Memang ada biaya dalam pelantikan tersebut, dan ungnya untuk keperluan mereka juga. “ katanya.
Sementara itum diluar pendopo tempat para Kades dilantik, adapuluhan wrga sedang berdemo. Mereka ini adalah warga asal Desa Blangit. Dalam aksi ini warga menolak hasil Pilkades di desanya,dan meminta panitia pemilihan menghitung kembali hasil pemungutan suara. (*/FB)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami