Peraih Adipura Kencana, Pengolaan Sampah Bukan Hanya Formalitas Belaka

Kabarlamongan.com : Lamongan – Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi harapkan pengelolaan sampah di Kota Lamongan jangan hanya formalitas saja. Penekanan itu disampaikannya saat memimpin apel rutin di halaman Pemkab Lamongan, Senin (27/1).

Ditandaskan olehnya, dalam hal pengelolaan lingkungan hidup, Lamongan adalah kota yang istimewa karena menjadi satu-satunya kota kecil di Indonesia peraih Adipura Kencana. Karena itu dia berharap agar segala aspek pengelolaan hidup dilaksanakan dengan cara yang istimewa pula.

“Harus dimulai dari diri kita sebagai penyelenggara Negara. Harus bisa memberikan contoh bagi lingkungan di sekitar kita, “ pesan dia.

Dia kemudian meberikan arahan khusus terkait pengelolaan sampah. Jangan sampai keberadaan unit pemilah sampah atau bank sampah hanya sekedar ada. Namun harus difungsikan optimal.

“Alhamdulillah selama ini pengelolaan lingkungan sudah berjalan baik. Agar budaya ini terus dilakukan bersama masyarakat Lamongan. Terlebih beberapa waktu lalu Bapak Bupati Fadeli sudah melaunching Lamongan Green and Clean yang dipercepat target capaiannya serta diperluas cakupannya hingga ke seluruh desa di Lamongan, “ kata dia.

Secara terpisah, Kepala BLH Lamongan Sukiman melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni menyebutkan tahun ini sejatinya LGC baru memasuki tahun keempat dengan tema warna warni bunga. Namun target untuk LGC jili kelima, yakni merdeka dari sampah juga dicanangkan bisa dicapai tahun ini juga.

“Lamongan tahun lalu sudah dinyatakan oleh Bapak Presiden RI sebagai satu-satunya kota kecil peraih Adipura Kencana. Ini adalah sebuah akselerasi prestasi. Karena itulah, kami juga melakukan akselerasi, percepatan target tahun ini Lamongan bisa menjadi warna warni bunga sekaligus merdeka dari sampah, “ ujar Zamroni.

Dia juga menyebut, pada LGC 4 dan 5 ini pesertanya adalah seluruh desa dan kelurahan di Lamongan. Sehingga Lamongan yang berwawaskan lingkungan nantinya akan terwujud tidak hanya di Kota Lamongan saja, namun di seluruh desa dan kelurahan di Lamongan.

Secara kongkret, capaian itu akan diwujudkan dengan tercapainya 416 buah bank sampah dan jumlah kader lingkungan mencapai 6.080 orang dengan tutupan vegetasi mencapai 32 persen.

Sedangkan konsep merdeka dari sampah akan diwujudkan dengan pengelolaan sampah berkonsep 3 R (reduce, reuse, recycle). Juga mengelola sampah di Lamongan menjadi energi terbarukan melalui konsep waste to energy dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah dan mesin pengolah sampah plastic menjadi BBM.

Sementara proses landfill di TPA Tambakrigadung akan mencapai 16 persen. Kemudian intalasai pengolahan air limbah skala komunal bisa mencapai 50 buah. Serta mewujudkan biopori hingga 100 ribu unit. (Gus)