Kabarlamongan.com: Lamongan- Perampokan yang menimpa H Ainul Arifin, pemilik Toko Emas Almas Utama dengan kerugian Rp 2,4 miliar dari 12 kg emas yang digondol perampok, Senin (1/7/2013) merupakan kejadian terbesar dalam kurun waktu empat bulan pada 2013 ini.
Hanya saja kejadian terakhir ini tidak sampai ada korban , baik luka maupun korban nyawa. Kali pertama perampokkan menimpa H Hadi Prayitno bos karoseri bak truk di Dusun Gondan, Desa Sumberkerep Kecamatan Mantup pada Rabu (18/4). Kejadian ini korban Hadi Prayitno sempat dilukai pada jari jempol kanannya karena mencoba melawan perampok yang berjumlah sekitar 7 orang.
Perampok berhasil menggondol uang Rp 300 juta, tiga BPKB dan empat STNK, serta mobil Toyota Innova yang akhirnya ditemukan di pinggir jalan raya Cerme Gresik karena ditinggalkan perampoknya.
Tak lama berselang, pada Senin (6/5/2013) perampokan dialami H Saifudin, pengawas SPBU Nginjen Deket pada sekitar pukul 09.00 WIB . Perampok berhasil membawa kabur uang senilai Rp 205 juta dari tangan pengawas SPBU 5462214 H Saifudin radius 100 meter dari SPBU saat hendak disetor ke Bank BNI. Dan 49 Giro serta buku tabungan milik pribadi Saifudin.
Para pelaku bersenpi dan bersajam ini sempat mengancam korban hingga tidak berdaya. Usai berhasil merampas tak korban berisi uang itu, pelaku meninggalkan korban dan sempat melepaskan tembakan sekali ke udara.
Selang 49 hari kemudian, tepatnya Jumat (31/5/2013) perampokan kembali terjadi, kali ini SMPN 1 Deket diobok-obok sebanyak 20 buah komputer untuk uji kompetensi guru UKG juga amblas dibawa kabur.
Pelaku masuk ruang laboratorium dengan merusak daun jendela, sebanyak 4 lonjor teralis besi untuk beton cor berukuran berukuran 12” yang terpasang di balik daun jendela juga dijebol dengan cara dibengkokkan.
Barang elektronik yang berhasil digondol perampok berupa, 20 buah komputer Dekstop, 1 buah server CPU , 1 buah LCD Benq dan CPU biasa sebanyak 3 buah. Menurut Kepala Tata Usaha SMP Negeri 1, Sariyono, total kerugian mencapai Rp 117.550.000.
Belum terungkap kasus yang ada, kemudian perampokan kembali menimpa bidan Sundari di Mantup. Dua buah sepeda motor dan sejumlah uang sekitar Rp 2, 5 juta digasak setelah para pelaku yang berjumlah membekap, mengikat kaki tangan semua penghuni dan melakban mulutnya.
Perampok kembali obok – obok Lamongan, rumah janda Asnah (43) pengusaha bahan bangunan UD IP Dua Putri Bangkit di Desa Bakalan Pule di jalan Raya Sarirejo Kecamatan Tikung dan sekeluarga dibuat tidak berdaya dengan cara diikat kedua tangan dan kakinya serta dilakban para pelaku.
Perhiasan senilai Rp 50 juta dan uang tunai Rp 17 juta serta ATM berhasil dijarah, Sabtu (8/6/2013) dini hari.
Dari kejadian perampokan itu, dua tempat kejadian para pelakuknya berhasil dibekuk, yakni pelaku perampokan di rumah Hadi Prayitno dan Bidan Sundari. Di dua tempat ini ternyata pelakunya sama. Dan dua diantara tujuh pelaku ditembak mati karena melawan petugas.
Kini Polres Lamongan dihadapkan lagi dengan kasus perampokan dengan kerugian yang jauh lebih besar dialami H Ainul Arifin,pemilik Toko Emas Almas Utama, Senin (1/7/2013) dini hari. Pelaku masuk toko setelah merusak dua gembok pintu harmonika sebelah utara dan membawa kabur emas seberat 12 kg dan uang tuani Rp 30 juta.
Polres memiliki PR untuk menangkap perampokan di SMP Negeri Deket, SPBU Nginjen, di rumah janda Hj Asnah dan terakhir perampokan di Toko Emas Almas Utama yang terjadi bersamaan HUT Bhayangkara ke-67. (Ding/Surya)
Enam Bulan Terakhir Rampok Keliaran Di Lamongan
Selasa, 02 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami