Kasus Perdin Mencuat, Muncul Jaksa Aspal

Dyah Retno Astuti, Kejari Lamongan

Kabarlamongan.com: Lamongan- Penyidikan kasus dugaan korupsi perjalanan dinas dewan yang dilakukan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan mulai dimanfaatkan sejumlah pelaku untuk melakukan pemerasan dengan mengaku sebagai jaksa.

Dalam melancarkan aksinya ini, pelaku tidak sungkan mencatut nama beberapa jaksa yang tengah menangani kasus ini. “Menariknya mereka ini rata-rata menelpon anggota dewan yang akan kita periksa dan mengaku sebagai jaksa,“ ungkap M Fatur, Plh Kasi Intel Kejari, yang membenarkan adanya upaya praktik pemerasan.

Terkuaknya praktik penipuan ini bermula dari pesan singkat salah satu anggota dewan yang ingin mengcroscek perihal permintaannya untuk menyetorkan sejumlah uang. “Kemudian saya telpon, dan dari anggota dewan ini diketahui kalau ada seseorang yang mengaku dirinya meminta sejumlah uang yang dipakai untuk menutup kasus dana perjalanan dinas (Perdin) namun sebelumnya pelaku meminta agar korban menelpon di nomor tertentu yang mengaku sebagai Pak Martin, Plh Kasi Pidsus,” terangnya.

Kajari Lamongan Dyah Retno Astuti, kepada Media membenarkan adanya praktik penipuan yang mencatut lembaganya.

“Saya juga mendengar adanya laporan kalau ada pelaku yang menghubungi anggota dewan yang mengaku sebagai staf saya,“ ujar dia.

Itu memang perkerjaan yang dilakukan oknum penipu dengan memanfaatkan upaya pihaknya dalam menanggani kasus korupsi.

“Apalagi biasanya praktik penipuan ini terjadi saat kejaksaan meningkatkan penanggannya di tingkat penyidikan yang mengarah pada tersangka,“ ungkapnya.

Oleh karena itulah pihaknya berharap agar masyarakat yang tengah berurusan dengan pihaknya untuk berhati-hati terhadap kasus semacam ini.“ Jika memang ragu sebaiknya bisa datang kesini atau lapor kekami bisa melalui telpon dan kami akan jamin kerahasiaan pelapor,” tandasnya.(Harian Bangsa)