Kabarlamongan.com: Lamongan- Tanaman padi, jagung di Lamongan yang rusak akibat bencana alam banjir ditaksir kerugiannya mencapai Rp 4, 247 M.
Kerugian itu, diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Jumat (22/2/2013) yang terjadi khusus untuk lahan pertanian padi, jagung, terong dan cabe.
Untuk padi kerusakan dilami delapan kecamatan dengan nilai kerugian mencapai Rp 2, 82 M.
Delapan yakni Kecamatan Maduran, Modo, Kalitengah, Glagah, Laren, Babat, Karangbinangun dan Sekaran. Dengan rincian rusak ringan 46 ha, rusak sedang 189 ha, rusak berat 511 ha dan puso sebanyak 61 ha. Umur tanaman padi yang rusak itu berkisar antara 10 hingga 75 hari.
Selanjutnya tanaman jagung yang rusak terjadi di tujuh kecamatan dengan nilai kerugian mencapai Rp 1, 393 M. Dengan rincian 211 ha rusak berat dan 187 ha puso. Yakni di Kecamatan Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, Laren, Babat, Glagah dan Karangbinangun.
“Sementara kerusakan tanaman cabe hanya terjadi di Kecamatan Maduran dan Kalitengah dengan total 8 ha dan nilai kerugiannya Rp 24.000.000,”ungkapnya. Sedangkan di Maduran, ada 2 ha tanaman terong yang juga rusak akibat banjir dengan taksir kerugian Rp 6.000.000.
Untuk tetap mempertahankan produksi pertanian di Lamongan, tahun ini pemerintah daerah sudah menganggarkan Rp 4,7 miliar melalui APBD untuk mengeruk 34 waduk. Selain itu, Waduk Rande/Deket akan dikeruk dengan dana dari APBD Pemprov Jatim dan tiga waduk besar, Waduk Gondang, Prijetan dan Joto akan dikeruk dengan anggaran dari APBN.
Sementara jaringan irigasi juga akan dibangun untuk lahan pangan seluas 45.841 ha. Yakni tediri dari jaringan irigasi teknis untuk 14.730 ha, irigasi setengah teknis untuk lahan seluas 10.551 ha dan irigasi sederhana bagi lahan seluas 20.560 ha - Surya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami