Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Pedagang Daging Sapi Mogok

Senin, 26 November 2012


Kabarlamongan.com: Lamongan- Pagi ini tidak terlihat seorang pedagang daging pun di semua pasar di wilayah kabupaten Lamongan.Faktornya 75 pedagang tergabung Paguyuban Penjual Daging Lamongan (PPDL) sepakat mogok tidak menyembelih dan menjual daging mulai Senin (26/11/2012) hingga Selasa (27/11/2012).

Akibatnya para penjual bakso dan warung makan di Lamongan kelimpungan tidak mendapatkan daging. Di  Pasar Sidoharjo, Babat, Paciran, Blimbing, Sukodadi dan pasar lainnya yang tersebar di Kabupaten Lamongan tak satupun ada yang buka.

“Tidak satupun ada penjual daging yang buka usahanya, itu karena jagal juga sepakat tidak menyembelih selama dua hari sesuai kesepakatan bersama,” tegas Fadholi, Ketua Paguyuban Penjual Daging, Senin siang.

Fadholi juga menjamin tidak ada satupun penjual daging maupun jagal yang melakukan aktivitas di pasar maupun penyembelihan di rumah sendiri maupun di rumah potong hewan. Penjual dan jagal akan menerima sanksi yang cukup berat dari paguyuban jika tetap ada yang membuka usaha berjualan.

”Mereka yang membuka usaha selama dua hari dalam aksi mogok akan dikenakan denda sebesar Rp 10 juta. Tapi Rabu (28/11/2012) masih ada yang bandel tidak membuka usahanya juga dijatuhi sanksi  Rp 10 juta. Ini keputusan bersama, makanya Lamongan selama dua hari tidak ada daging beredar,”ungkap Fadholi yang juga Ketua Fraksi PAN  Lamongan.

Langkah paguyuban penjual daging Lamongan ini diambil setelah para pedagang dan jagal sapi menderita rugi yang cukup besar. Sementara penjual juga tidak berani menaikkan harga di atas Rp 70.000  per kg.

Tapi setelah mogok dua hari semuanya penjual dan jagakl harus memulai membuka usahanya dengan ketentuan harga yang berlaku Rp 75.000 per kg khusus pembeli kalangan pedagang bakso dan Rp 80.000 per kg berlaku untuk pembeli  lainnya. “Tapi kalau ada yang menjual di atas Rp 80.000 per kg akan dikenai denda Rp 10 juta,”tambahnya.

Cara ini dinilai sebagai cara yang tepat bagi PPDL, dengan begitu harga sapi dan daging di lokal Lamongan akan terkendali. Jagal dan penjual sapi tidak khawatir akan ketersedian stok dan populasi sapi di Lamongan. Populasinya cukup banyak, bahkan sampai bisa membawa keluar daerah.(surya)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.