Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Menyambut Tibanya Kurikulum Terbaru

Jumat, 30 November 2012

Sudah Siapkah para guru merealisasikannya?
Kabarlamongan.com: Perubahan kurikulum baru 2013 tampaknya masih belum bisa diterima oleh semua khalayak pendidikan, tersebut karena berbagai macam kabar mengenai alasan perubahan kurikulum yang terus bermunculan. Kabar yang paling santer terdengar yakni beban buku pelajaran yang dibawa peserta didik, terutama siswa Sekolah Dasar yang terlalu berat.
 
Memang diketahui bahwa kurikulum 2013 tidak membutuhkan banyak buku pelajaran setiap harinya, tersebut karena metode pembelajaran pada kurikulum baru berdasarkan tema bahasan bukan lagi berdasarkan mata pelajaran masing-masing. Oleh karena hal tersebut, siswa hanya membawa satu buku dengan tema tertentu dalam satu hari.
 
Pembelajaran berbasis tematik ini membuat beberapa pelajaran harus rela dipangkas, dimana semula mata pelajaran berjumlah 10 kali ini menjadi enam mata pelajaran yaitu PPKn, Agama, bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani Kesehatan. Sementara pelajaran sains, yaitu IPA dan IPS menjadi penggerak tema untuk enam pelajaran tersebut.
 
Penjelasan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdas Kemendikbud, Ibrahim Bafadal beberapa waktu lalu (28/11) nampaknya menampik isu yang telah berkembang tersebut. Pihaknya menjelaskan bahwa perubahan kurikulum dikarenakan kurikulum saat ini tidak berjalan mulus, serta perubahan dan perkembangan zaman menuntut pembaharuan harus dilakukan.
 
Beliau juga menambahkan, jumlah mata pelajaran memang lebih sedikit dari mata pelajaran saat ini, akan tetapi tema yang diterapkan akan membuat anak didik belajar lebih dalam. Disamping itu, optimisme beliau juga menunjukkan bahwa kurikulum yang akan diterapkan pada 2013 mendatang juga mencakup semua perkembangan, baik dari afektif ataupun kognitif.
 
Namun semua penjelasan tersebut juga tidaklah membuat semua elemen penting di dunia pendidikan akan optimis dan tersenyum untuk menyambut kurikulum baru tersebut, salah satunya adalah guru.
Selanjutnya muncul di benak kita, sudah siapkah guru saat ini menghadapi kurikulum baru mendatang?. Hal tersebut juga diperparah dengan munculnya wacana yang mengabarkan bahwa persiapan perubahan kurikulum belum menyentuh guru sama sekali.
 
Klaim Wakil Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim beberapa hari lalu (29/11) yang menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan pelatihan komprehensif guru di seluruh Indonesia, yang tidak lain untuk memperkenalkan kurikulum 2013 sehingga implementasi di lapangan kepada anak didiknya dapat berjalan dengan baik dan lancar.
 
Tidak hanya itu, Uji Kompetensi Guru (UKG) pun dianggap segabai media yang untuk membina guru agar mampu memahami konsep kurikulum 2013.
 
Namun, apakah pelatihan komprehensif guru itu dapat berjalan maksimal? Lantas, mampukah guru menerima semua bimbingan dan diberikan pada pelatihan komprehensif tersebut? Lalu sudahkan berjalan dengan baik proses Uji Kompetensi Guru?.
 
Jangan sampai alih-alih mengharapkan kurikulum yang mampu memperbaiki kualitas pendidikan, justru turun karena percobaan kurikulum yang belum disiapkan secara maksimal oleh penyelenggara pendidikan.
Nah, bagaimana kedepan perjalanan kurikulum baru? Semua pihak pasti akan bertanya,  Akankah nasib kurikulum ini hanya bernasib sama dengan kurikulum pendahulunya yang tak bertahan lama? Atau kurikulum  tersebut justru mampu meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi tenaga pengajar maupun peserta didik sesuai target?
 
Sudah siapkah anda menyambut kurikulum baru?
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.