Grebek Suro, 50 Pendekar Diadu Kuat
Minggu, 25 November 2012
Kabarlamongan.com: Kediri- Sebanyak 50 Pendekar dadakan ditandingkan dalam rangka memperingati grebek suro di Desa Purwodadi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri tadi (25/11).
Dalam pentas kesenian ini, dua pendekar saling beradu kemampuan bela diri. Masing - masing bersenjata cambuk dan saling mencambuk tubuh lawannya hingga berdarah. Biasanya camuk yang digunakan berasal dari lidi pohon aren yang mereka sebut dengan ujung.
Diyakini jika kesenian ini digelar maka akan segera turun hujan. Namun meski saat ini hujan mulai mengguyur wilayah Kediri, kesenian ini tetap digelar sebagai upaya melestarikan tradisi leluhur. Dalam pentas kesenian tiban, ada beberapa aturan yang harus ditaati setiap pendekar yang bertanding.
Di antara aturan tersebut yakni, tidak diperbolehkan memukul selain menggunakan cambuk, dalam mencambuk lawan tidak diperkenankan pada bagian kepala dan alat vital.
Menurut Milan, wasit dalan pentas kesenian tiban kali ini, para pendekar yang tampil berasal dari berbagai daerah seperti Kabupaten Ponorogo, Madiun, Blitar, Tulungagung serta Kediri sendiri. Mereka sengaja datang untuk mengikuti prosesi kegiatan ritual dan menjajal ilmu yang mereka miliki. Pasalnya, dipercayar para pendekar tiban memiliki ilmu kebal.
“Setiap perserta diberi kesempatan lima kali untuk mencambuk tubuh lawannya. Kemudian ganti lawannya yang mencambuk," ujarnya.
Kojin, salah satu peserta dari Desa Jambean, Kecamatan Kras mengaku sudah terbiasa mengikuti acara tiban. Menurutnya, selain sebagai ajang silaturahmi dengan sesama jawara tiban, juga untuk mengasah kemampuan supra natural sewaktu bulan suro.
"Ibarat senjata tajam, bulan suro ini masa pengasahan. Dipertajam supaya bisa dimanfaatkan. Salah satunya dengan adu kesaktian diajang tiban ini," ungkap Koji. (surya)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami