Atlet Taekwondo Indonesia kembali menorehkan prestasi di tingkat
internasional. Tiga medali emas dan satu perak kategori Pomsae disabet
di Kejuaraan Korea Open Internasional, Sabtu (27/10/12).
Kejuaraan yang diselenggarakan di kota Gyeongju, Korea Selatan sejak 25 hingga 29 Oktober 2012 itu diikuti oleh 29 negara.
Medali
emas pertama kategori Pomsae dipersembahkan Maulana Haidir di
perorangan putra. Devia Rosmaniar menyumbang satu emas lagi pada
kategori perorangan putri dan emas terakhir ketiga dihadirkan oleh
pasangan Maulana dan Devia pada kategori pasangan.
Sementara itu, medali perak dipersembahkan pasangan atlet Muhammad Fazza Fitracahyanto dan Laras Fitriana Novianty Sumarna.
Manajer
Tim Zulkifli Tanjung menegaskan bahwa perjuangan untuk meraih medali
emas ini tidak mudah. Lawan terberat datang dari tim Filipina, China
Taipeh dan Uzbekistan.
“Prestasi yang ditorehkan oleh taekwondoin
nasional di kejuaraan ini patut kita apresiasi, mengingat lawan yang
kita hadapi rata-rata sudah berprestasi di tingkat dunia. Dengan
demikian, kita patut bangga bahwa atlet nasional Indonesia pun sudah
sejajar dengan mereka,” ujar Zulkifli.
Zulkifli melanjutkan,
sukses ini adalah bukti nyata program pembinaan atlet secara terpadu
yang diterapkan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI). Mulai dari
perekrutan atlet oleh pemantau bakat dan pembinaan terpadu dalam program
Pelatnas jangka panjang. Pelatih yang dipilih untuk Pelatnas juga tak
main-main. PB TI merekrut pelatih kelas dunia, Shin Seung Jung.
“Ini
merupakan langkah awal kami dalam menorehkan prestasi di kejuaraan
internasional. Keberhasilan di kejuaraan Korea Open Internasional ini
merupakan titik awal kami untuk meningkatkan peraihan prestasi atlet di
kejuaraan internasional,” ia menambahkan.
Hal senada disampaikan oleh Sekjen PB TI Dirk Richard, yang tampak puas dengan program pembinaan rancangan para pengurus.
“Output
program ini sudah mulai membuahkan hasil yang sangat baik. Keberhasilan
ini juga tidak terlepas dari arahan strategis dari Ketua Umum PB TI,
Letjen TNI Marciano Norman. Namun, kerja keras ini belum selesai,
mengingat kejuaraan internasional lainnya pun sudah menanti di depan
mata,” ujar Richard.
Sepulangnya dari Korea, para atlet akan
kembali menjalani pemusatan latihan untuk mengikuti kejuaraan dunia di
Tunja, Kolombia, Desember mendatang dan juga SEA Games mendatang di
Myanmar.
“Kami mengharapkan doa restu dari seluruh bangsa
Indonesia agar torehan prestasi emas ini dapat terus berlanjut,” Richard
mengakhiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami