Prajurit Mesir Tewas Saat Pecah Bentrok di Sinai
Senin, 17 September 2012
Kairo: Seorang prajurit Mesir, Ahad (16/9) malam, tewas dalam bentokran dengan militan di Semenanjung Sinai.
Prajurit itu tewas akibat luka-lukanya setelah pasukan terlibat dalam tembak-menembak dengan militan di Sinai Utara dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, kata juru bicara militer Kolonel Ahmed Mohammed Ali kepada televisi pemerintah.
Sejumlah pejabat keamanan mengatakan kepada AFP, prajurit bernama Alaa Mohammed Eid terkena tembakan di perut dan tewas akibat luka-lukanya setelah dibawa ke sebuah rumah sakit di Kairo.
Militan sebelumnya menyerang sebuah pos pasukan keamanan di Sinai, yang menyulut tembak-menembak, dan tiga polisi cedera dalam bentrokan terpisah di daerah itu, kata pejabat-pejabat keamanan.
Bentrokan itu merupakan yang terakhir dari serangkaian kekerasan yang terjadi di semenanjung tersebut sejak serangan mematikan terhadap pasukan Mesir pada 5 Agustus.
Senin (10/9) pekan lalu, sejumlah militan melukai seorang jenderal polisi Mesir dan tiga aparat lain dalam serangan terhadap patroli mereka di Semenanjung Sinai.
Polisi dan militer Mesir memperkuat pasukan di Sinai untuk menumpas kelompok militan yang melancarkan serangan-serangan yang semakin mematikan.
Puluhan militan tewas dan ditangkap sejak operasi yang melibatkan tank dan helikopter itu.
Sebanyak 16 prajurit Mesir tewas dalam serangan penembakan militan terhadap sebuah pos perbatasan pada 5 Agustus. Menurut beberapa pejabat Mesir, 35 orang bersenjata yang mengenakan pakaian Suku Badui memberondongkan tembakan ke arah pasukan penjaga perbatasan sebelum menyeberang ke Israel dengan sebuah kendaraan lapis baja.
Kelompok penyerang menyerbu pos penjaga perbatasan Mesir dengan lindungan tembakan mortir dan membawa sebuah kendaraan militer ke negara Yahudi itu sebelum dihentikan oleh serangan helikopter Israel.
Israel menyerahkan kepada Mesir enam mayat hangus yang berada di dalam kendaraan lapis baja pengangkut personel yang dikemudikan ke negara itu sebelum dihancurkan, kata seorang pejabat medis Israel.
Di Jalur Gaza, dimana Mesir menutup lintasan perbatasan Rafah-nya setelah serangan itu, Kementerian Dalam Negeri Hamas mengatakan, orang-orang Palestina yang kembali dari Mesir akan diizinkan masuk.
Sehari sebelumnya, militer Mesir mengumumkan, operasi menumpas gerilyawan di Sinai "berhasil sepenuhnya dan akan dilanjutkan".
Pengumuman itu disampaikan setelah televisi pemerintah melaporkan bahwa 20 militan tewas dalam serangan-serangan udara yang dilakukan militer.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami