Teheran: Iran bisa melancarkan serangan terlebih dulu
jika Israel bersiap-siap menyerang negara tersebut. Hal itu dikatakan
seorang komandan senior Garda Revolusi kepada televisi Al-Alam, Ahad
(23/9), sehari setelah pemimpin satuan elit Iran memperingatkan
kemungkinan konflik tidak bisa dihindarkan.
Jika Israel dan Iran terlibat dalam konflik militer, "Tidak ada yang
bisa diramalkan dan itu akan berubah menjadi Perang Dunia III," kata
Brigjen Amir Ali Hajizadeh kepada televisi berbahasa Arab itu.
Hajizadeh, yang bertanggung jawab atas sistem rudal Garda Revolusi,
mengatakan, "Bila mereka (orang-orang Israel) telah mempersiapkan segala
sesuatu untuk melancarkan serangan, maka kami mungkin akan melancarkan
serangan terlebih dulu. Namun kami belum melihat hal ini pada saat ini."
Ia menambahkan, Iran memperkirakan setiap serangan Israel akan dilakukan
dengan otorisasi AS, namun apakah serangan-serangan rejim Zionis itu
dengan atau tanpa sepengetahuan AS, kami akan tetap menyerang
pangkalan-pangkalan AS di Bahrain, Qatar dan Afghanistan.
"Israel tidak akan bisa membayangkan tanggapan kami dan negara itu akan
mengalami kerusakan besar dan itu menjadi pendahuluan atas
kemusnahannya," kata jendral Iran itu.
Sabtu lalu, pemimpin Garda Revolusi Jendral Mohammad Ali Jafari
mengatakan, perang antara Iran dan Israel pada akhirnya akan terjadi,
namun tidak pasti di mana dan kapan.
Baru pertama kali seorang pejabat tinggi Iran mengakui kemungkinan meletusnya perang antara kedua negara yang bermusuhan itu.
Jafari, yang dikutip kantor-kantor berita ISNA dan Fars, juga
mengatakan, konflik semacam itu akan mengarah pada kemusnahan Israel.
"Jika mereka memulai (agresi), maka itu berarti kehancuran mereka dan akan menjadi akhir sejarah," katanya.
Ketegangan meningkat secara berarti dalam beberapa pekan ini, dimana
Israel mengancam akan melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir
Iran.
Israel yakin program nuklir Iran bertujuan membuat senjata atom yang
akan mengancam keberadaan negara Yahudi itu dan statusnya sebagai
satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah meski tidak diumumkan.
Iran bersikeras bahwa program nuklirnya untuk tujuan sipil damai. Namun
negara itu terlibat dalam perselisihan dengan badan pengawas nuklir PBB
dan Dewan Keamanan PBB menyangkut masalah nuklir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami