Nuh: SMA 6 dan SMA 70 Jangan Seperti Palestina Israel

Jakarta Mendikbud M Nuh mendukung penuh keharmonisan hidup antara SMA 6 dan SMA 70. Mendikbud tidak ingin ada konflik seperti Israel dan Palestina di kedua SMA unggulan tersebut.

"Kami mendukung penuh keharmonisan hidup SMA 6 dan SMA 70. Sebagai tetangga kami tidak ingin ada Israel dan Palestina," ujar Mendikbud dalam jumpa pers di SMA 6, Jl Mahakam, Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).

Mendikbud berharap semua konflik di SMA 6 dan SMA 70 berakhir dan berganti dengan kedamaian.

"Mulai hari ini kita mulai lembaran baru dengan penuh kedamaian," ajak Mendikbud.

Di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) mengaku prihatin atas terjadinya tawuran pelajar yang memakan korban. Namun Foke sudah mendengar pernyataan dari Kepsek SMA 6 dan 70 serta komite sekolah masing-masing yang berkomitmen tawuran pada Senin (24/9) merupakan kejadian terakhir.

"Kami dari Pemprov DKI juga siap memberikan dukungan dan fasilitas agar kasus seperti ini tidak terulang kembali," tutur Foke.

Foke menegaskan tawuran harus dihentikan karena Jakarta merupakan daerah percontohan. "Jadi tentu kita akan dukung," ucapnya.

Tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta pecah di kawasan Bulungan - tak jauh dari Blok M Plaza - pada Senin (24/9) kemarin. Tawuran ini menyebabkan Alawy, siswa SMA 6 kelas X berusia 15 tahun, tewas akibat kena bacok di bagian dada.

Menurut saksi mata ketika tawuran pecah, Alawy sedang makan gulai di tikungan Bulungan (gultik). Dia lantas lari menyelamatkan diri bersama teman-temannya. Malang, dia terjatuh di depan KFC Bulungan dan langsung mendapat sabetan celurit di dadanya. Remaja kelahiran 1997 itu pun meninggal dunia.

Jarak SMA 6 dan SMA 70 hanya berjarak 300 meter. Siswa kedua SMA unggulan itu beberapa kali terlibat tawuran.