Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Kemampuan Mr P Mulai Menurun di Usia 30?

Senin, 17 September 2012


USIA yang kian bertambah membuat kadar testosteron pria menurun. Saat tubuh tak lagi muda, alat kelamin pria atau Mr P membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi mencapai orgasme. Bila ingin merangsangnya kembali setelah orgasme, tentunya dibutuhkan upaya ekstra.

Pria lanjut usia mengalami penurunan volume dan kualitas sperma. Studi menunjukkan disfungsi ereksi (ED) atau impotensi kerap dikaitkan dengan penurunan kemampuan seks hingga 60%.

Fungsi urin pria juga mengalami penurunan secara bertahap. Studi menunjukkan laki-laki mengalami pelemahan aliran air seni dari waktu ke waktu. Sebab, otot kandung kemihnya melemah. Dalam banyak kasus, pria mengalami pembesaran prostat.

Perubahan Mr P terjadi saat pria menginjak usia 30 tahun. Apa saja yang berubah?

1. Penampilan
Ada dua perubahan besar. Kepala penis (glans) secara bertahap kehilangan warna keunguan. Sebab, aliran darah ke daerah tersebut berkurang. Selain itu, rambut kemaluan pun berkurang.

"Seperti berkurangnya testosteron, perlahan-lahan penis kembali pada bentuk pra-pubertas, sebagian besar area itu gundul," kata Irwin Goldstein, MD, direktur pengobatan seksual di Alvarado Hospital di San Diego dan pemimpin redaksi dari The Journal of Sexual Medicine.

2. Ukuran
Perubahan berat badan umum terjadi pada pria seiring pertambahan usia. Lemak yang menumpuk di perut bagian bawah bisa mempengaruhi ukuran Mr P.

"Penumpukan besar lapisan lemak membuat penis kelihatan lebih pendek," ujar Ira Sharlip, MD, profesor klinis urologi di University of California, San Francisco.

"Dalam beberapa kasus, lemak perut bisa 'mengaburkan' penis," kata Ronald Tamler, MD, PhD, co-direktur Men's Health Program di Mount Sinai Hospital di New York City. "Salah satu cara saya memotivasi pasien yang mengalami berat badan adalah penis bisa bertambah panjang jika berat badan mereka berkurang," tambahnya

Selain penyusutan yang sifatnya reversibel ini, Mr P cenderung mengalami pengurangan aktual untuk ukuran. Pengurangan pada panjang dan ketebalan biasanya tidak dramatis namun mungkin terlihat.

"Jika seorang pria ereksi penis 6 inci panjang ketika ia berusia 30-an, mungkin di usia 60-70-an ereksinya tinggal 5,5 inci," kata Goldstein.

Apa yang menyebabkan Mr P menyusut? Para ahli menyebutkan dua alasan. Faktor pertama yaitu endapan lambat zat lemak (plak) dalam arteri kecil di Mr P, yang mengganggu aliran darah ke organ. Proses itu, dikenal sebagai aterosklerosis, adalah faktor sama yang memberikan kontribusi untuk penyumbatan dalam arteri koroner, penyebab utama serangan jantung.

Goldstein menjelaskan bahwa mekanisme lain melibatkan  penumpukan kolagen (jaringan parut) di dalam selubung fibrosa elastis yang mengelilingi ruang ereksi secara bertahap. Ereksi terjadi ketika ruang tersebut penuh dengan darah. Penyumbatan dalam arteri Mr P. Semakin inelastis ruangan itu berarti lebih kecil ereksinya.

Ukuran testis pun berubah. "Mulai sekitar usia 40 tahun, pasti testis mulai menyusut," kata Goldstein. Testis dari pria usia 30 tahun diperkirakan berdiameter 3 cm. Namun di usia 60 tahun, ukuran testis mungkin tinggal 2 cm saja.

3. Kelengkungan
Jika jaringan parut terakumulasi tidak merata, Mr P bisa menjadi melengkung. Kondisi yang dikenal sebagai penyakit Peyronie itu terjadi paling sering pada usia pertengahan/paruh baya. Sehingga, kondisi ereksi menyakitkan dan membuat hubungan seksual sulit. Kondisi itu mungkin memerlukan pembedahan.

4. Kepekaan
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa Mr P menjadi kurang sensitif dari waktu ke waktu. Hal itu dapat membuat sulit mencapai ereksi dan mengalami orgasme. Apakah itu menjadikan orgasme kurang menyenangkan, tetap merupakan pertanyaan terbuka yang sulit dijawab hingga kini.

Namun para ahli mengatakan perubahan itu tidak perlu menghancurkan kehidupan erotis. Salah satu studi baru-baru ini yang melibatkan 2.213 pria di Olmstead County, Minn, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam fungsi ereksi, libido, dan fungsi ejakulasi, tetapi hanya berpengaruh moderat terhadap penurunan kepuasan seksual.

Seperti dikatakan Goldstein, "Yang paling penting untuk kehidupan seks yang memuaskan adalah kemampuan untuk memuaskan pasangan Anda, dan yang tidak membutuhkan kinerja puncak seksual atau penis besar. Selama pasangan pria menikmati hubungan seksual, ia merasa seperti dewa. "
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.