Madiun- Meski PT Kereta Api Indonesian(KAI) telah memberlakukan sistem "Rail Ticketing System" atau karcis sesuai dengan nama pengguna namun masih ada saja calon penumpang yang membeli tiket dari calo.
Humas PT KAI Daop VII Madiun, Sugianto mengatakan, sejak dimulainya angkutan lebaran hingga malam tadi pihaknya sudah mendapatkan 20 tiket kereta kelas ekonomi yang tidak sesuai dengan identitas pemilik karcis dan kemungkinan besar mereka membeli tiket tersebut dari calo. "Mereka kemungkinan besar membeli tiket tersebut dari calo. Karena kami sudah lama mensosialisaikan sistem "Rail Ticketing System" dan saat di loket pembelian tiket petugas selalu mengingatkan keberadaan sistem ini," ujarnya, Rabu (22/8/2012).
Sugianto menjelaskan, perbedaan nama calon penumpang yang tertera di tiket dengan kartu identintas dari belasan tiket tersebut diketahui saat petugas mengecek data calon penumpang yang akan memasuki peron stasiun. "Hanya penumpang bertiket saja yang bisa memasuki peron. Selain itu sebelum mereka masuk mereka harus menunjukkan karcis dan kertu identitas atau Kartu Keluarga untuk yang dibawah umur," jelas Suginato.
Akibat tiket yang tidak sesuai dengan identitas calon penumpang tersebut, tiket yang mereka beli tersebut dianggap hangus dan ke 20 orang tersebut di anggap tidak memiliki tiket. Sehingga mereka harus membeli tiket lagi. "Jika mereka mau naik kereta mereka harus membeli tiket manual yang harganya sama dengan tiket asli. Dan nomor tempat dudukanya sama dengan tiket mereka yang sudah hangus. Jadi mereka bisa tetap bisa melanjutkan perjalanan," kata Sugianto.
Sebagaimana diketahui, setelah 1 Juli 2012 PT KAI menerapkan "Rail Ticketing System" atau aturan sistem kesesuaian antara nama dalam tiket dan kartu identitas calon penumpang untuk semua jenis kereta, baik ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Sebelumnya, sistem ini hanya diberlakukan bagi kereta bisnis dan eksekutif sejak November 2011.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami