DPR akan Minta Penjelasan Pemerintah soal Tingginya Kecelakaan

Jakarta : Komisi V DPR RI akan meminta penjelasan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan lembaga terkait lainnya soal tingginya angka kecelakaan lalulintas pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2012. DPR melihat pemerintah hanya melakukan persiapan rutin saja.

"Setelah Lebaran kami akan mengundang mitra kerja Komisi V untuk memberikan penjelasan perihal tingginya angka lalulintas pada arus mudik dan arus balik Lebaran," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhaidin Muhammad Said ketika dihubungi, Kamis (23/8)


Menurut Muhaidin, pemerintah sering memprediksi jumlah kendaraan bermotor hanya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Padahal di daerah lain, pertumbuhan kendaraan bermotor juga sangat tinggi.

Mengawasi dan mengantisipasi mudik dan arus balik tidak bisa mengandalkan prsiapan rutin saja. Tapi harus dengan aturan tegas. Evaluasi menyeluruh terhadap pertumbuhan kendaraan yang tinggi dan ruas jalan yang relatif tidak bertambah hingga faktor penyebab kecelakaan perlu dilakukan.

Komisi V DPR RI, kata dia, akan mempelajari penjelasan dari pemerintah pengelolaan transportasi dan antisipasi kecelakaan.

"Jika dari penjelasan mitra Komisi V dinilai urgens untuk membentuk panitia kerja, maka Komisi V bisa mengusulkan untuk membentuknya guna mengatasi kecelakaan selama arus mudik dan arus balik agar tidak terus meningkat," kata Muhaidin.

Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Polri (Polri), hingga Selasa (21/8), kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2012 berjumlah 3.291 kejadian dengan jumlah korban jiwa meninggal 574 orang.

Jumlah kecelakaan dan korban ini meningkat dibandingkan kasus selama arus mudik Lebaran 2011 yakni sebanyak 3.260 kejadian dengan total korban meninggal 549 orang.

Sedangkan, data Kementerian Perhubungan hingga Kamis (23/9), mencatat kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.600 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 638 orang, luka berat 994 orang, dan luka ringan 3.444 orang.