Catatan Mahasiswa Gayo |Berutem, Berasal dari kata utem yang dalam bahasa gayo artinya kayu, atau lebih tepatnya kayu bakar. Di tambah dengan awalan ber mengartikan bahwa kegiatan yang berkaitan. Misalnya berutem (mencari kayu), berempus (empus = kebun) jadi berempus dapat diartikan berkebun.
Di kalangan Orang gayo sendiri kegiatan berutem kerapm dilakukan pada resepsi pernikahan, turun mandi sunnah rasul dan sebagainya. Berutem juga derung dilakukan oleh sekelompok orang yang terdiri dari family, kelompok bebujang (orang lajang) dan kelompok lainya dengan mencari kayu bakar bersama-sama. Kegitan ini sudah menjadi tradisi bagi orang gayo sendiri, lebih – lebih di pedesaan dengan nilai kekeluargaan dan kemasyarakatan yang tinggi. Yang menarik dari kegiatan berutem ini adalah dilakukan dengan masih menjaga barisan kekompakan semua komponen yang ikut, sebenarnya fokus nya hanyalah sebagai sarana khas untuk berkumpul bersama family, kelompok pemuda dan lain sebagainya sebagai wujud apresiasi dukungan terhadap family yang memiliki hajatan.
Fenomena dunia modern seperti saat ini memang telah banyak merubah pola kebiasaan khususnya masyarakat gayo. Kini pada acara resepsi pernikahan sudah mulai menggunakan kompor gas atau membeli kayu bakar yang sudah siap digunakan. Namun sebagian dari masyarakat masih pula membudayakan kegitan berutem bersama karena dianggap lebih memiliki nilai kebersamaan dan pengikat tali persaudaraan dan keakraban diatara sesama.
Berutem bukanlah pekerjaan, biasanya dari kaum adam nya fokus pada mencari kayu sebanyak-banyaknya di daerah milik sanak saudara terdekat, sementara kaum hawa juga tak kalah ambil andil dengan menyiapkan makanan-makanan kecil seperti gutel (makanan khas gayo) dan Kolak. Disamping itu pula makan siang sering diramaikan dengan hidangan cicah agur (terong belanda) dan Taruk ni jepang (pucuk jipang) serta masam jing, juga memungkinkan pengat (makanan khas gayo).
Kegiatan berutem memang perlu terus dijaga nilai tradisinya, karena setiap member yang ikut akan semakin akrab dan terus terjalin dalam tali silaturahmi yang baik.
Berikut adalah beberapa hasil foto unik kegitan berutem:
Berutem bukanlah pekerjaan, biasanya dari kaum adam nya fokus pada mencari kayu sebanyak-banyaknya di daerah milik sanak saudara terdekat, sementara kaum hawa juga tak kalah ambil andil dengan menyiapkan makanan-makanan kecil seperti gutel (makanan khas gayo) dan Kolak. Disamping itu pula makan siang sering diramaikan dengan hidangan cicah agur (terong belanda) dan Taruk ni jepang (pucuk jipang) serta masam jing, juga memungkinkan pengat (makanan khas gayo).
Kegiatan berutem memang perlu terus dijaga nilai tradisinya, karena setiap member yang ikut akan semakin akrab dan terus terjalin dalam tali silaturahmi yang baik.
Berikut adalah beberapa hasil foto unik kegitan berutem:
Ber Iwak Peyek setelah Berutem. Pimpinan Pasukan Bang Jikri dan Bang Darmawan |
Sedang memuat Kayu Bakar "Utem" ke Mobil Truck |
Istirahat sejenak, Tarmizi berpose |
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami