Kalakai (Stenochlaena palustris) adalah salah satu tumbuhan yang tergoling jenis paku-pakuan yang banyak terdapat di daerah dataran rendah di sekitar aliran sungai maupu tumbuh liar di hutan rawa.
Tumbuhan ini sudah sangat di kenal oleh masyarakat khususnya masyarakat pedesaan yang tinggal di daerah rawa dan sering di konsumsi sebagi sayur. Biasanya di masak dengan di tumis atau dimasak dalam bentuk sayur bening.
Dari hasil penelitian, Wongso mendapatkan bahwa kandungan zat bioaktif kalakai di daun adalah flavonoid sebesar 1,750 persen, streroid sebesar 1,650 persen, dan alkaloid sebesar 1,085 persen. Sementara di batang, ternyata kalakai mengandung flavonoid sebesar 3,010 persen, steroid sebesar 2,583 persen dan alkaloid sebesar 3,817 persen.
Dari serangkaian penelitian yang dilakukan, ia menyimpulkan bahwa kalakai mengandung zat bioaktif yang bersifat seperti anti oksidan seperti vitamin C, vitamin A, dan flavonoid. Zat bioaktif tersebut bekerja secara sinergis dengan makanisme antara lain dengan mengikat ion logam, radikal hidroksin dan oksigen singlet sebagai penghambat penuaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami