Kabarlamongan.com: Jakarta: Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar
Tandjung meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical
memerhatikan ultimatumnya soal elektabilitas. Sebab apa yang disampaikan
Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar untuk kepentingan partai.
"Jadi sebaiknya internal DPP Partai juga harus melihat dan menyikapi
surat Wantim itu secara positif, sebagai masukan yang harus
diperhatikan," kata Akbar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/12).
Pernyataan itu disampaikan Akbar untuk menanggapi respon Ical terkait
surat ultimatum Wantim. Ical terkesan mengabaikan ultimatum itu. Ia
menganggap surat Wantim itu sesuatu yang tak perlu dijalankan.
Akbar mengingatkan, Wantim bertugas memberikan saran untuk DPP. Karena
itu, setiap pengambilan keputusan perlu mendengarkan pendapat Wantim,
meskipun pencapresan ditentukan oleh DPP.
"Itu (surat) kan disampaikan oleh orang-orang yang sudah punya
pengalaman panjang. Orang-orang yang ada di Wantim itu adalah
orang-orang yang mampu melihat perkembangan serta dinamika politik yang
ada, baik di lingkungan internal partai dan eksternal partai," ujar
mantan Ketua DPR ini.
Karena itu, mantan Ketua Umum Golkar itu meminta DPP dan Ical
mempertimbangkan surat Wantim yang juga menyarankan penetapan capres
Golkar secara terbuka dan melibatkan jajaran partai dari bawah hingga ke
pusat.
"Memang pencapresan Ical sudah ditetapkan pada Rampinas III. Namun,
Rapimnas III tidak melibatkan DPD II Partai Golkar kabupaten/kota. Pada
saat itu hanya DPD I Partai Golkar Provinsi saja yang dilibatkan," kata
Akbar.
Ia menambahkan, hasil perjalanan keliling-nya ke daerah, ada perasaan
tak puas dengan pencapresan Ical. Sebab DPD tingkat II tidak dilibatkan.
"Perasaan itu tentunya akan mengganggu konsolidasi partai untuk
pemenangan Ical sebagai capres. Sebaiknya ini dihindari. Karena itu,
kami berpesan sebaiknya pada Rapimnas V, DPD II dilibatkan dalam forum,"
saran Akbar.
Akbar menambahkan, Rapimnas V Partai Golkar 2013 nanti adalah momen
tepat untuk evaluasi pencapresan Ical. Pengusaha itu harus memperhatikan
elektabilitasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami